Selasa, 16 November 2010

Radio CB Moderen; Magnum 257 dan Magnum Omegaforce 45

Di tahun 1980an, seneng sekali saya bisa berkomunikasi dengan rekan-rekan di seluruh nusantara dan negara tetangga hanya menggunakan radio CB dengan power yang hanya cuma 4 - 5 Watt AM dan 8 - 10 Watt SSB (lihat artikel saya di blog ini)..Antenanya pun hanya sederhana saja dan bisa "homebrew" atau bikin sendiri dengan simple wire dipole atau vertikal (menggunakan aluminium tubing)..Kadang pada saat propagasi lagi "maksimum" atau "terbuka", sering kali kita bisa berkomunikasi dengan Eropa, Asia, Latin Amerika, Amerika Utara, Afrika, Australia, kepulauan Pasifik dan Russia..

Sejak tahun 1970an dimana radio CB mulai popular di Amerika, Eropa dan sampai ke Indonesia di awal tahun 1980an, perkembangan teknologi di bidang radio-elektronik sudah sangat pesat..Surface mount technology (SMT) dan miniturisasi sudah sangat umum di tahun 1990an dan teknologi "LCD screen" sudah menjadi hal yang tidak aneh lagi di tahun 2000an dikebanyakan barang-barang elektronik tuk konsumer..Saya bahkan pernah melihat "rice cooker" elektrik yang ada layar LCD nya untuk memberikan informasi "COOKING", "READY" dan "HEATING"..Di tahun 1970an, "rice cooker" cuma ada tombol "ON" atau "OFF" yang sederhana..

Perkembangan radio CB juga tidak jauh berbeda dibanding dengan barang elektronik tuk konsumer..Selama 30 tahun ini telah banyak perubahan dari sisi power, desain, dimensi dan fungsi..Pada dasarnya, desain CB sangat sederhana dan hanya mencakup 11 meter..CB yang moderen secara dasar tidak berbeda jauh dari "desain lama", hanya CB sekarang ini telah menggunakan microchip/i.c atau kata kerennya adalah "Microprocessor Controlled Transceiver", SMT dan teknologi LCD display..Di era tahun 1980an, cuma radio amatir yang kelas atas/top end yang menggunakan teknologi PLL (Phase Locked Loop), digital counter atau LCD display, frequency memory, scanning dan noise filter..Sekarang ini, radio CB juga tidak kalah keren sama radio amatir top end dengan fitur-fitur seperti microprocessor controlled, PLL, multi-band (10m, 11m dan bahkan 12m), hi-power (rata-rata 30W SSB dan 15M AM, bahkan ada CB yang outputnya sampai 80W seperti Magnum Omegaforce 45 HP dan Magnum 257 HP), multi-mode (AM. FM, LSB, USB dan CW), Split Frequency tuk Repeater Accessibility (sangat popular untuk 10m FM di Eropa dan Amerika), programmable frequency (terutama untuk akses ke repeater), ringan (rata-rata hanya 2 Kg), kecil seperti radio 2 meteran model baru dan banyak fitur lain yang tidak umum tapi berguna misalnya Auto-Scanning, Channel Memori, Low Pass Filter (untuk mengurangi background noise seperti di CB merek Hurracan), Noise Blanker/NB, Automatic Noise Limiter/ANL, Roger Beep, Digital Echo (modulasi kita seperti di Karoke, hihi), Talk Back function (terutama tuk diruangan yang brisik seperti mengoperasikan CB di dalam truk, dimana kita dapat mendengar apa yang kita sedang bicarakan dari speaker CB), Tone Control (tuk menyetel RX audio mau lebih nge-Bass atau Treble), Digital SWR and RF meter dan variable power output (bisa di stel tuk QRP/5 W)..

Salah satu CB moderen yang saya sangat gemari adalah merek MAGNUM yang diproduksi oleh perusahan Perangkat Komunikasi, RF Limited USA..RF Limited didirikan di tahun 1980 dan fokus dalam desain dan produksi alat-alat komunikasi kelas atas/top end..Sekarang ini, produk RF Limited mencakup radio CB dengan merek Magnum, mikrophon merek Addonis yang sangat popular dan kamera video/mic tuk pengguna motor dengan merek Motocomm..

Foto dikiri memperagakan CB Magnum (11m dan 10m) yang sangat popular, yaitu model S9 (produksi akhir 1990an)..Selain S9, Magnum 257 (awal th 2000an) dan Magnum Omegaforce 45 (pertengahan th 2000an) juga sangat popular terutama di Eropa dan Amerika..Suksesnya CB Magnum dikarenakan pemilik utamanya, Mr. Sam Lewis adalah seorang pedagang radio komunikasi yang sejati..Beliau adalah pemimpin usaha/CEO RF Limited USA generasi ke II (ayahnya adalah founder dan telah almarhum)..CEO Sam sangat mengerti apa yang di inginkan oleh pengguna radio HF, terutama pengguna radio CB..Untuk dapat memproduksi radio yang murah tapi bagus atau cost effective, RF Limited kontrak dengan sebuah pabrik radio komunikasi terkemuka di mainland China dan di Phillipines..Research and Developmentnya (R&D) tetap di USA..

Di foto kiri adalah CB Magnum Omegaforce 45 (atau S 45)..Power output rata-rata 30W pep dan radio ini memiliki banyak fitur moderen yang telah disebutkan diatas..Saya sering menggunakan radio ini tuk bekerja di band 10 meter dan hasilnya sangat memuaskan..Receivenya sangat peka atau "hot receiver" walaupun "noise level" nya agak tinggi dibanding model S9..Fitur lain yang saya suka adalah "5 Memory Channel" dimana saya bisa simpan lima channel dengan frekuensi dan mode favoritku, yaitu 27.555 Mhz/USB, 27.405/USB, 27.385/LSB, 28.460/USB dan 27.125/AM..Dengan menggunakan auto-scanning, radio ini akan scanning 5 frekuensi favoritku sampai ada stasiun disalah satu frekuensi yang aktif dan proses scanningnya akan berhenti sejenak dan kalau saya tidak non-aktifkannya dengan pencet PTT Mic, ia akan lanjut scanning lagi..Dengan demikian, saya dapat melakukan hal lain sambil menunggu ada stasiun yang aktif di salah satu frekuensi..Kalau saya mau ikut nimbrung, saya tinggal pencet PTT dan sebutkan "break!!" tuk bergabung..Sangat praktis kan? :)

Modulasi report yang saya sering dapat dari rekan lawan bicara/qso saya adalah, "clear and bright modulation"..Bahkan, banyak rekan yang mengira saya sedang menggunakan radio HF ALL BAND yang top end/kelas atas..Kebanyakan mereka kaget saat saya menyebutkan bahwa saya sedang menggunakan radio CB kecil..Yang membantu mendorong modulasi operator adalah di desain MIC nya yang menggunakan "amplified electret condenser mic" yang mengambil DC voltagenya dari mic jack radio..Perubahan frekuensi bisa dilakukan langsung dengan menggunakan tombol "up or down" yang terletak diatas MIC..

Pada saat CQ CQ DX di 10 meter atau di freeband/27.555 USB, fitur lain yang sangat berguna adalah Noise Blanker beserta ANL yang dapat mengurangi interference noise/QRM dan tone control untuk mengubah audio receivenya cendrung ke "treble" supaya lebih mudah tuk dikopi..Untuk kongko-kongko dengan rekan-rekan lokal di 11 m, saya cendrung stel ke "bass" supaya modulasi rekan-rekan lokal dapat terdengar lebih mantap/dung-dung-cis !! :)

Di Mode AM, radio ini menyediakan fitur yang inovatif, yaitu TOP GUN modulator (seperti di S9) dimana dengan power output AM yang kecil, misalnya 2 Watt saja di AM, output yang dipancarkannya bisa mencapai 15 Watt lebih..Hasilnya adalah modulasi AM yang jernih dan kuat..Dalam sisi RX di AM, modulasi rekan-rekan dapat diterima sangat baik dengan filter AM yang cukup lebar..

Fitur terakhir yang sering saya gunakan adalah clarifer tuk TX and RX yang terpisah..Seringkali saya menerima rekan-rekan dengan frekuensi yang kurang zero-beat..Dengan menggunakan RX clarifier, saya dapat lakukan zero-beating modulasi rekan bicara supaya lebih nyaman dalam melakukan suatu QSO..Sebaliknya, kalau saya diterima kurang zero-beat oleh lawan bicara, saya dapat menyetel clarifier TXnya tanpa harus membuka casing radio seperti yang saya sering lakukan untuk CB jadul/vintage..


Model yang di foto kiri ini adalah Magnum 257..Secara umum, fitur yang disajikan oleh model 257 ini adalah sama dengan Omegaforce 45..Keunggulan model ini adalah dimensinya yang lebih kecil dan enteng dibanding Omegaforce 45..Jadi sangat mudah untuk dipasang dikendaraan yang kompak/kecil dan lebih enteng (kurang dari 2 Kg) tuk dibawa camping dan jalan-jalan..Display LCDnya juga sangat bright (dapat distel) dengan ukuran layar Blue LCD yang lumayan besar..Secara operasionil dan fitur, tidak ada perbedaan yang signifikan antara Magnum 257 dan Magnum Omegaforce 45..Cuma tergantung selera pemakai..Saya lebih suka desain Omegaforce 45 yang lebih Klasik dibanding 257 yang desainnya lebih moderen dan lebih mendekati radio 2 meteran daripada radio CB biasa..

Disamping dari segi desain, Omegaforce 45 lebih gampang tuk dioperasikan dengan banyak fitur yang dapat distel langsung dari tombol-tombol yang tersedia di muka radionya..Kalau di 257 banyak fitur yang harus diakses melalui sistim menu dan terkadang saya lupa langkah-langkah yang diperlukan tuk menggunakan fitur tertentu dan harus membaca buku pedomannya..

Nah, mana yang Anda akan pilih dari dua radio CB yang moderen dan canggih ini? Semua tergantung selera..Di Jakarta, harga baru Magnum Omegaforce 45 sekitar Rp3 juta dan tuk Magnum 257 sekitar Rp2.5 juta..Jadi tidak berbeda jauh, tapi untuk yang lebih cenderung mengoperasikan radio CB seperti CB era tahun 1970-80an akan cendrung memilih Omegaforce 45..Yang lebih trendy akan cenderung memilih Magnum 257..

Tuk rekan-rekan yang ingin membeli atau mengetahui lebih lanjut lagi kedua radio ini dapat menghubungi saya lewat email di yc0nsi@yahoo dot com.. (kata dot di ganti dengan huruf titik)..

Tuk menutup artikel ini, saya ingin mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Adha, Mohon Maaf Lahir dan Batin" kepada seluruh pembaca blog ini yang merayakannya..

Salam Hangat,
JOY/YC0NSI

Kamis, 09 September 2010

Small is Beautiful..the Mizuho MX-3.5s QRP Transceiver..

Di Dunia ini, umumnya "Lebih Besar Lebih Bagus"..Terus kita juga sering dengar komentar, "Lebih Besar Lebih Keren !!", sering juga terdengar ekspresi bahwa "Lebih Besar Lebih Enak !!", dan ada juga yang mengeluh, "Yang Besar Tidak Tentu Hebat !!"..Wah, bingung juga ya, tapi yang pasti, "Yang Kecil Tidak Tentu Jelek !!"..Kepada pembaca blog ini yang saya sangat hormati, mohon anda jangan salah interpretasi karena saya bukan sedang bicarakan hal-hal yang aneh, tapi tentang transceiver HF Vintage yang kecil dan mungil tapi hebat atau "Small is Beautiful" !!..

Yang pasti kriteria transceiver "Small is Beautiful" ini harus memiliki dimensi yang relatif kecil, enteng, sangat portable, gampang dioperasikan dan "self-powered" tanpa harus menggunakan aki kering luar atau auxillary power supply unit..Cukup dengan baterai warung dan bertahan lama, alias, tidak boros..Mungkin pembaca sudah mengetahui banyak radio-radio Handy-Talkie atau HT era tahun 1980an yang memenuhi kriteria tersebut, cuma sayangnya, banyak HT umumnya adalah radio 2 meter/VHF atau 70 cm/UHF, seperti Icom IC-2N dan sesamanya..Jarang sekali ada radio HT buatan tahun 1980an yang beroperasi di band HF mode SSB/CW..Saya cuma mengetahui dua merek transceiver High Frequency SSB/CW dalam bentuk HT buatan tahun 1980an, yaitu Mizuho dan Tokyo Hy-Power..

Sayangnya HT Tokyo Hy-Power model HT-750 agak besar dan berat dibanding dengan merek Mizuho..Cuma model HT-750 adalah 3-bander, yaitu 15m, 40m dan 6m dan Mizuho cuma monobander..Tapi dimensi Mizuho jauh lebih kecil dibanding dengan HT-750..

Transceiver yang saya akan melakukan review adalah transceiver monobander merek Mizuho..Mizuho di produksi oleh sebuah pabrik radio yang menkhususkan diri tuk mendesain dan menproduksi RADIO QRP (power tidak melebihi 5W) dan accessoriesnya..Fasilitas pabriknya hanya ukuran home industri di Jepang, yaitu Mizuho Tsushin Company..Transceiver QRP dan accessoriesnya di produksi sejak awal tahun 1970an sampai Desember 2004..Sekarang ini, pabrik tersebut masih beroperasi, namun tidak lagi menproduksi radio-radio QRP..hanya menproduksi kit elektronik tuk sekolah (seperti kit TULUS)..

Mizuho yang ditampilkan di foto adalah model MX-3.5S untuk 80 meter CW/LSB band..Transceiver ini di produksi di tahun awal 1980an dan sekarang sudah menjadi barang langka atau Collectors Item..Kristal standar nya hanya bisa beroperasi di band CW/Digital, yaitu di range frekuensi dari 3.525 Mhz sampai 3.550 Mhz..Di mode CW ini, kita bisa melakukan komunikasi 2 arah dengan semi QSK..Tuk beroperasi di 75M yaitu di mode Phone/LSB di frekuensi 3.800-3.850 Mhz, dapat dibeli kristal tambahan..Sayangnya, kristal tersebut tidak dapat dibeli langsung dari pabrik Mizuho dan hanya dapat dibeli dari vendor vendor kristal seperti International Crystal  di USA dan lain-lain..

Power Output Mizuho MX-3.5s hanya 2W+ dengan menggunakan 6 baterai warung ukuran AA atau menggunakan adaptor AC to DC sebesar 9 V @ 1 Amp..Tombol-tombol putaran yang tersedia adalah tuk Volume, Tune dan RIT..Tersedia juga PO Meter yang kecil tapi sangat peka, switch tuk Noise Blanker dan switch tuk memilih Kristal 1 (3.525 Mhz - 3.550 Mhz) dan Kristal 2 (3.550 Mhz - 3.575 Mhz) ..Dibawah radionya, tersedia colokan tuk CW Keyer, colokan tuk menggunakan Adaptor DC power supply dan Mode Switch tuk memilih beroperasi di mode CW atau mode LSB/Voice..

Berat radio ini hanya kurang dari 850 gram dengan 6 baterai AA dan antenanya terpasang..Jadi sangat enteng dan portable..Dengan radio ini dan keyer Lambic external merek MFJ, saya pernah coba melakukan QSO di Mode CW di frekuensi 3.525 Mhz dengan beberapa rekan-rekan dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Singapura dan Malaysia..Lumayan lah dengan power hanya sedikit lebih dari 2W, sudah bisa melakukan DX contact dengan negara tentangga..Sangat Versatile dan beneran Portable..



Bagaimana dengan performance nya? Di mode LSB, receivenya lumayan peka dan seperti HT biasa lainnya, operator HT Mizuho bisa menggunakan hand/speaker Mic eksteren atau cukup dengan menggunakan MIC dan speaker yang built-in..Audio dari speaker built-in yang hanya sebesar empat sentimeteran sudah cukup bagus dengan kualitas modulasi yang cukup jelas dan bulat..Built-in condenser MIC nya juga peka dan saya sering dapat audio report yang baik dari rekan "orong-orong" di frekuensi "bawah"..hihihi..Sayangnya, saya tidak ada kristal tuk beroperasi di 75m LSB voice mode (3.8 Mhz- 4.0 Mhz)..

Di mode CW, receiver nya bisa dikategorikan sebagai "hot" atau peka..Bahkan sinyal-sinyal yang lemah dapat terdeteksi dengan menggunakan antena vertikalnya saja..Selectivity lumayan tajam tuk kelas radio HT dan kualitas tone cukup bersih dan enak didengar tanpa menggunakan headphone tuk mencopy..

Dengan antena vertikal, baterai warung dan posisi transmit diatas dak QTH saya, saya dapat berkomunikasi dengan rekan-rekan di jawa barat dengan RST 599, lumayan dengan 2W+ saja..Dengan menggunakan antena rotary dipole dan baterai warung, saya pernah berkomunikasi DX dengan rekan-rekan di Malaysia dan Singapura di mode CW, namun RST report dari mereka cuma 557, atau cukup sempurna..

Tuk rekan-rekan yang ingin mengetahui lebih lanjut lagi, bisa di Google di internet dengan kata kunci Mizuho MX-3.5s atau bisa menghubungi saya di email saya; yc0nsi@yahoo dot com (kata dot diganti dengan ".")..

Demikian review singkat saya tentang transceiver langka ini dan mudah-mudahan berguna tuk penggemar QRP/CW operator terutama untuk HAM/amatir radio operator yang adventurist atau suka petualangan/outdoor activities..Transceiver Mizuho ini sangat cocok sebagai alat komunikasi jarak jauh yang kecil dan enteng, portable, hemat energi/baterai dan penuh dengan fitur-fitur yang berguna..

Bayangkan kita sedang berkemah/camping dengan keluarga di salah satu kaki gunung di Jawa Barat dengan hawa nya yang segar dan pemandangan yang "picture perfect"..Dengan santai dan sambil "enjoying the view", kita dapat berkomunikasi di mode CW maupun LSB/Voice, sambil minum kopi hangat dan menghisap Samsu filter..Mantap!! .... :)

Salam,
JOY/YC0NSI

PS: Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1431 H tuk rekan-rekan yang merayakan nya .. Mohon Maaf Lahir dan Batin..

Jumat, 16 Juli 2010

Ramai-ramai memonitor Beacon yang diluncurkan Roket LAPAN-ORARI RX-200..

Pada tanggal 20 Juni lalu kira-kira pukul 7 pagi, XYL sempet bingung kenapa pada hari Minggu pagi saya sudah bangun dan sepertinya langsung sibuk..Biasanya di weekend, saya dan XYL ngobrol-ngobrol santai dulu sebelum memulai kegiatan, tapi pada pagi itu, saya cuma menyapa selamat pagi, mandi dan langsung menghilangkan diri dari kamar tidur dan menuju ke ruang radio..XYL sampai mengira saya mau menerima tamu penting dan ikut gelisah..

Tidak lama kemudian, XYL mampir ke ruang radio sambil membawa sarapan pagi..Pagi itu, beliau menyediakan kopi favorit ku, yaitu Kopi Bali yang kebetulan oleh-oleh dari saudaranya yang baru balik bertugas di pulau Dewata dan ubi rebus..Sambil mengupas kulit ubi rebus tuk saya, beliau menanya, "Ada apa sih Pah?", katanya dengan wajah manisnya yang agak cemas..Saya cuma menjawab, "Wah, hari ini hari yang penting bagi ORARI !!"..XYL lalu menjawab, "Oh Getoh, kirain ada emergensi apaan sih, sampai buru-buru kabur ke atas?!"..Saya sambil kunyah ubi rebus sambil menjawab kembali, "Mah, hari ini Bangsa kita mau membuktikan ke masyarakat seluruh dunia bahwa kita juga bisa meluncurkan roket dengan payload sebuah beacon dan seluruh anggota ORARI di himbau untuk memonitor sinyal beacon tersebut."..

Walaupun XYL tidak hobi radio, beliau adalah seorang Insinyur Tehnik lulusan Trisakti dan pernah bekerja lama di pabrik SONY di Cikarang di tahun 1990an dan beliau cukup paham tentang teknologi radio..Dia lanjut menanya, "Sepertinya baru-baru ini ada berita bahwa roket yang diluncurkan oleh Anak Bangsa kita sempet nyasar dan jatuh di rumah orang ya Pah? Apa hari ini akan kejadian seperti itu lagi tidak?!"..Saya menjawab, "Tidak lah Mah, kali ini LAPAN atau Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional sudah bisa mengatasi masalah-masalah operasionil seperti itu dan tuk kali ini, ORARI bekerja sama dengan LAPAN tuk meluncurkan payload milik ORARI dalam bentuk beacon setinggi 20 kilometer dan payload tersebut akan memancar kode morse di band 2 meter mode FM dengan power cuma 1 watt, hebat kan Mah?!" Sambil minum kopi Bali dengan aromanya yang mantap, saya lanjut, "Rencana peluncuran nya jam 8:30 pagi ini dari daerah GARUT dan rekan-rekan dari seluruh Nusantara akan coba medecode sinyal morse tersebut dan lapor kembali ke ORARI Pusat."..

XYL dengan bahagia memotong pembicaraan saya dengan mengatakan, "Wah hebat ya Pah Bangsa kita ini sudah bisa meluncurkan roket beserta beacon, ga kalah donk sama negara-negara berkembang lain seperti India dan China, jangan-jangan tar dapat hadiah juga dari ORPUS tuk membantu memonitor, ya kan?!"..Maklumlah, XYL sekarang sebagai ibu Rumah Tangga sudah kebiasaan di iming-iming hadiah dari Pusat Perbelanjaan, Bank sampai nonton gratis dihari-hari tertentu di bioskop kesayangan kita..Sambil menghisap rokok Samsu Filter, saya menjawab, "Tidak ada hadiahnya Mah, paling cuma diberikan sertifikat tuk kenang-kenangan bagi anggota yang ikut membantu dalam kegiatan pagi ini."..Dengan wajahnya yang agak kalem, XYL lalu mengatakan, "OK deh Pah, have fun ya and mudah-mudahan sukses acara peluncuran roket dan beacon LAPAN-ORARI dan jangan lupa siang ini kita ada janji mau makan siang bersama keluarga."..XYL lalu meninggalkan ruang radio sambil membawa piring yang sekarang tinggal isi kulit ubi rebus..Saat itu, jam digital clock diatas transceiver Icom saya sudah menunjukan jam 8 kurang 10 menit..

Saya lanjut dengan persiapan tuk memonitor kode morse dengan menggunakan transceiver QRP Yaesu FT-817 dengan mode 2 meter FM dan antena Cushcraft Superboomer yang diarahkan ke Selatan Timur 135 derajat dan sebagai backup, saya menggunakan radio HT jadul ICOM IC-2N dan antena Hy-Gain Omni (lihat foto)..Frekuensi yang disetting adalah 145.000 mode FM..Saya juga membuat kabel jumper tuk menyambungkan output external speaker FT-817 ke input Soundcard PC jadul saya..Tujuan nya tuk merekam kode morse oleh komputer dalam bentuk .wav file tuk disimak kembali..Sesudah setting semuanya, saya coba rag-chew di English Program di Frekuensi 144.520 dan coba tuk merekam beberapa QSO pendek tuk memastikan bahwa semua "system-GO"..Sambil menunggu "Acara Utama atau the Main Event", saya akses milist ORARI tuk menunggu perkembangan terakhir dari rekan-rekan..

Pada saat itu, jam sudah menunjukan jam 8:20 menit dan di milist juga sudah ramai dengan rekan2 dari beberapa daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, Palembang sampai Gorontalo yang menyatakan STANDBY..Tidak lama kemudian, ada beberapa email yang masuk dari para rekan-rekan dilapangan yang menyatakan bahwa sudah di luncurkan dengan sukses dua roket tanpa payload..Wah, situasi tambah seru karena menurut milist, roket yang ketiga akan diluncurkan sesaat lagi dengan isi payload beacon yang sudah ditunggu-tunggu..Saat itu, jam sudah menunjukan jam 8:40 dan masih belum ada tanda-tanda bahwa beacon sudah aktif..Yang terdengar di FT-817 dan IC-2N cuma "silent"..Karena penasaran, saya buka squelch dan rupanya cuma kedengaran noise..Saya cek di IC-2N dan sama juga, cuma noise..

Pada pukul 9 kurang 10 menit, dapat email lagi dari rekan-rekan di lapangan bahwa peluncuran di tunda karena ada masalah dengan beacon yang tidak mau menyala atau aktif..Dengan kata lain Launching di Aborted karena Technical Problem..Wah, saat baca milist, saya agak kecewa tapi masih tegang karena sifatnya Delay bukan Batal..Jadi masih ada harapan bahwa "the Main Event" pagi itu masih akan bisa terealisasi..

Selama menunggu launching, terdengar di 145.000 acara "orong-orong"..Wah, memang sudah kebiasaan buruk di Negara ini bahwa banyak sekali rekan-rekan yang tidak memperhatikan aturan main atau etiket radio yang baik..Padahal sudah jelas-jelas diumumkan Standby di frekuensi 145.000 tuk acara penting ini, tapi masih saja ada yang iseng mencuat-cuat di frekuensi tersebut..Pantas, seperti yang pernah dibahas di milist ORARI belum lama ini bahwa kita pernah dikatakan sebagai "YB-IDIOT" oleh rekan-rekan di luar negri :( ..

Sambil menunggu dan mendengerin orong-orong, saya pastikan semua perangkat berfungsi dan siap (lihat video)..Pada pukul 9:32 WIB, masih belum ada tanda-tanda di freqkuensi maupun di milist ORARI bahwa akan diluncurkan roket ketiga yang mengangkut payload beacon yang telah di tunggu-tunggu..Yang terkopi jelas hanya sinyal NOISE seperti biasanya dan kadang-kadang muncul  si "orong-orong"..


Pada sekitar pukul 9:45 WIB, di milist muncul bahwa dalam beberapa saat lagi, roket ke tiga akan diluncurkan dan semua rekan-rekan disuruh Standby..Dengan jantung berdebar-debar, saya menunggu dengan semua sensor vital di badan "siap tempur", yaitu mata dan telinga di fokuskan ke Yaesu FT-817 dan ICOM IC-2N dan jari-jari ditangan Standy di tombol-tombol volume radio dan keyboard komputer..

Akhirnya pada pukul 9:47 WIB, The Main Event terjadi dan terdengar sinyal morse yang kuat sampai 20 Db diatas S-9 di layar kecil FT-817..Namun, hampir satu menit kemudian, sinyal menghilang dan di campur aduk dengan orong-orong yang sepertinya dari rekan rekan yang lupa bahwa kalau sedang memonitor menggunakan telinga dan bukan dengan mulutnya..Hasil rekaman nya dapat disimak di video berikut ini..


Nah demikianlah kode morse yang berhasil direkam di komputer jadul saya dalam bentuk .wav file dan saya merekam kembali dalam bentuk .mov file tuk dipragakan di blog ini..Mudah-mudahan rekan-rekan yang tidak sempet memonitor pada hari H nya dapat ikut simak kode morse yang di pancarkan oleh beacon ORARI tersebut..Dan tuk pembaca blog ini dapat mengetahui perkembangan teknologi yang sudah dapat digarap oleh Bangsa Indonesia dalam Rocket dan Radio Technology..Silakan tuk rekan-rekan yang mau dekode sinyal morse tersebut, dapat mengirim kartu QSL nya ke Orari Pusat dan tinggal sabar menunggu Sertipikat Khusus dari ORPUS..Tuk rekan-rekan ORARI dan pembaca lain nya blog ini yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang acara ini, bisa di GOOGLE dengan di ketik LAPAN-ORARI..

Tidak lama kemudian, XYL kembali ke ruang radio dan menanyakan hasil monitoring saya..Saya "play-back" kembali hasil rekaman nya tuk XYL dan dengan wajahnya yang penuh senyum, beliau mengatakan, "Wah Pah, selamat ya kepada Anak Bangsa kita dan kepada rekan-rekan ORARI !!", dan sebelum saya dapat menjawab, beliau menyambungnya dengan pertanyaan, "Tapi roketnya tidak nyasar dan hantam rumah orang lagi kan Pah?!", dengan senyum lebar, saya menjawab, "Nah sekarang tugas Mamah tuk monitor acara berita di TV tentang masalah ini dan lapor kembali ke Papah ya.".. :)

Selamat berakhir pekan..

Salam, JOY/YC0NSI.. 

Senin, 05 Juli 2010

Musim liburan jalan-jalan "naik pesawat" RADIO melalang dunia ..

Di musim liburan sekolah atau disebut-sebut SUMMER BREAK oleh ABG, ruas jalan di Jakarta agak sepi dan tidak terlalu macet..Di mall-mall sekitar Jakarta pusat, selatan dan barat juga banyak turis lokal dari daerah yang sedang berlibur..Sebaliknya, banyak warga Jakarta yang jalan-jalan ke daerah dan ke luar negri..Paket Tur yang ditawarkan perusahaan Tur juga sangat menarik dan terjangkau..Kabarnya, paket liburan ke negara tetangga sangat popular dan paket tur ke negara-negara barat juga lumayan diminati..

Saya juga mau ikutan liburan dan melalang dunia tapi bukan naik pesawat terbang, cukup dengan pesawat radio gelombang pendek/SW :) .. Biayanya sangat murah, cuma listrik dan sedikit imaginasi..Setiap pagi, saya rajin mendengarkan / SWL program2 menarik yang disiarkan oleh VOA (siaran Bahasa Indonesia dari Washington DC), BBC (acara berita dalam Bahasa Ingris) dan Ranesi (siaran Bahasa Indonesia dari Radio Belanda)..Hampir setiap malam sesudah makan malam, saya sering mendengarkan program musik POP Mandarin yang disiarkan oleh stasiun2 dari Mainland China..Kadang saya mendengarkan radio "English Program" yang disiarkan oleh radio NHK Jepang dan DW-Deustche Welle (German)..Tuk, yang berminat, bisa dicek frekuensi dan jadwal di URL masing-masing stasiun sebagai berikut:

http://www.ranesi.nl/
http://www.dwelle.de/indonesia
http://www.voanews.com/indonesian/
http://id.chinabroadcast.cn/
http://www.bbc.co.uk/indonesian/

Dengan program yang menarik, sepertinya hampir setiap hari saya berjalan-jalan keluar negeri sambil minum kopi dan menyantapi makan pagi..Pilihan pesawat radio sangat penting supaya telinga kita tidak "penat" mendengarkan stasiun jarak jauh dengan ciri khas naik turun nya sinyal (QSB) dan noise (QRM/N)..Dengan radio SW yang lumayan dan antena sederhana dalam bentuk long wire sepanjang 10 meteran, kita sudah dapat "enjoy" Short Wave Listening atau disingkat SWLing..

Pilihan radio saya adalah sebuah radio jadul/vintage merek ternama buatan Amrik dari era tahun awal 1960an, yaitu Hallicrafters model S-120 (lihat foto)..Kenapa saya pilih radio tua ini walaupun teknologi radio moderen sudah jauh lebih baik dengan digital signal processing (DSP), phase locked loop (PLL), built in pre-amp, dll. ?..Jawaban nya sangat sederhana, yaitu Kualitas Audio..Radio moderen tidak akan pernah bisa mentandingi kualitas audio dari radio tabung..Menurut saya, audio dari radio moderen kadang seperti suara robot karena sudah diproses secara digital dan tidak seperti manusia "normal"..Radio moderen juga cukup ribet dan perlu dibaca pedoman nya tuk menggunakan fitur canggih radio tersebut..

Hallicrafters S-120 ini adalah suatu model "ekonomis" dan ditargetkan tuk "pemula"..Desain circuitnya adalah "Superheterodyne" dengan Intermmediate Frekuensinya (IF)  di 455 Khz..Freqkuensi kerjanya dari 540 Khz sampai 31 Mhz di mode AM (voice) dan morse/CW..S-120 memberikan Listener nya pilihan 4 band termaksud band Amatir; Band 1 adalah band AM/MW dari 540 Khz-1.6 Mhz, Band 2 dari 1.5 Mhz-4.4 Mhz, Band 3 dari 4.5 Mhz-11 Mhz dan Band 4 dari 11 Mhz-31 Mhz..Tuk menerima mode CW di band Amatir harus menggunakan stelan BFO (Beat Frequency Oscillator) sampai tone CWnya "enak" didengar sekitar 700-800 Hz..Radio ini menggunakan 4 tabung yang langka, yaitu tipe 12 BA6 tuk IF AMP, 12 BE6 tuk Converter, 12 AV6 tuk AGC dan First Audio Amp dan 50 C5 tuk Power Audio Amp (lihat foto)..Kualitas audio melalui speaker didalam metal casing dengan ukuran 5-inch (12.7 cm) sangat "Empuk dan Bulat"..Menurut saya, dengan speaker yang cukup "besar" radio ini sangat cocok tuk mendengar musik..Suara vokal dari pembawa acara berita juga cukup jelas dan enak "dicerna"..

Tuk antena di band AM sudah tersedia built in ferrite antenna dan tuk gelombang pendek harus menggunakan antena luar dalam bentuk long wire dengan grounding yang baik..Tersedia konektor tuk Ground dan Antena dibelakang radio (lihat foto)..Tuk menerima stasiun lemah di SW, tombol BFO nya bisa distel supaya sinyal RX maksimal..

Kelemahan radio ini hanya dari sisi Sensitivity..Di hi-band, yaitu di frekuensi 14 Mhz-31 Mhz, radio ini kurang peka, bahkan agak "Budek"..Namun, jarang sekali saya stel stasiun di hi-band..Tuk penerimaan CW juga kurang Selektif terutama di band yang ramai seperti di 40m CW band.. Kalau memang radio ini mau digunakan tuk menerima CW, dapat dibantu dengan filter tambahan seperti Timewave DSP 9+..Dengan menggunakan digital noise filter, maka melodi CW dapat terkopi seperti menggunakan radio moderen yang hi-end alias mahal, misalnya Icom IC-756 Pro III..

Kesimpulan saya tentang vintage radio ini cuma "Average" dan tuk mendengar radio broadcast yang dipancarkan oleh stasiun-stasiun BIG-GUN sudah lebih dari cukup..Saya tampilkan dua cuplikan video di blog ini; Yang pertama adalah cuplikan lagu Mandarin pop di 41m band (7.2-7.3 Mhz) yang saya rekam di malam hari..Lagu ini sangat popular di karoke, hihi..Tuk rekan-rekan yang tidak menggunakan hi-speed internet connection, mohon sabar karena ukuran file video cukup besar :) ..


Cuplikan video ke dua adalah program "Current Affairs" dari radio Ranesi, DW dan BBC yang saya rekam di pagi hari di frekuensi 6.0-6.5 Mhz..


Nah bagaimana dengan kesimpulan pembaca tentang radio ini? Saya berharap pembaca dapat memberikan komentar langsung di Blog ini atau ke email saya..In the mean time, have fun SWLing and enjoy your summer holidays with your family n friends..Hidup Tim Oranye Belanda di FIFA World Cup !!

Salam, JOY/YC0NSI..

Rabu, 23 Juni 2010

Sama serunya nonton Bola World Cup di AFSEL dan AMATIR RADIO

Banyak rekan amatir sering melakukan DX atau komunikasi jarak jauh dengan mode Phone/SSB, morse/CW bahkan di Amrik dan Eropa di mode AM dan FM..Kegiatan DX adalah suatu tantangan yang membuat hobi ini sangat menarik dan kadang "sport jantung", seperti lagi balapan mobil atau menonton tim favorit bola di tandingan FIFA World Cup :)..Tujuan utama kegiatan DX adalah tuk mendapatkan AWARD/PIAGAM dari International Amateur Radio Union (IARU) dan organisasi radio international seperti American Radio Relay League (ARRL), Japan Amateur Radio League (JARL), ORARI dan organisasi swasta lain nya seperti majalah CQ dll.. Yang lebih menantang lagi adalah melakukan DX dengan power kecil sampai 10 watt tuk phone mode dan maksimum 5 watt tuk mode CW/Morse dan data/RTTY/PSK..Saya sering melakukan DX dengan menggunakan power QRP/5 watt dan perangkat QRP jadul tahun 1970an merek Heathkit HW-8 CW only..Backup radionya adalah Yaesu FT-817 QRP (lihat foto)..

Antenanya homebrew dalam bentuk "L" Inverted long wire sepanjang 40 meteran dengan ketinggian 23 meter ke tower antena dari taman dibelakang rumah saya (lihat foto)..Bagian horizontal nya sepanjang 19 meter dan di arahkan ke Utara..Di base antena saya memasang ground radial sebanyak 30 radial/kumis dengan panjang per kumis 10 meter..Saya juga menggunakan homebrew RF choke dari gulungan kabel coax RG58 sepanjang 5 meteran ke pipa PVC dengan diameter 1.5 inch..Fungsi RF choke tuk menghindar RF Feedback yang rawan di model antena macam ini..Antena "L" inverted ini sebenarnya dirancang tuk di TOP BAND/160M dengan ukuran seperempat lambda atau 40 meteran, tapi cukup lumayan juga tuk digunakan di 80m n 40m SSB maupun CW dengan menggunakan antena tuner..


Back to QRP mode CW, pada awal tahun ini, saya "buka warung" di 40M band mode CW dan memulai ketuk berulang kali CQ CQ CQ DX de YC0NSI YC0NSI YC0NSI K..Malam itu saya menggunakan keyer MFJ/Bencher (seperti yang di foto)..Sesudah ketuk-ketuk selama 10 menit, akhirnya saya dapat kontak dengan beberapa stasiun dari negara2 tetangga seperti Malaysia/9M, Australia/VK, Singapura/9V, Phillipines/DU7 dan rekan2 dari, Tanggerang, Kalimantan dan Bali..Seneng banget rasanya dapat berkomunikasi dengan perangkat jadul cuma 4 W dan antena longwire homebrew sederhana..Cuma harus sabar karena tidak mudah terdengar oleh rekan2 amatir..

Sesudah lebih dari dua jam kemudian, "warung" saya tutup karena konsentrasi saya sudah mulai merosot..rupanya capek juga main di Mode CW QRP karena harus benar2 fokus..Sebelum closing down stasiun saya, saya sempet scanning frekuensi dengan berputar-putar VFO HW-8...Memang malam itu tidak terlalu ramai dan seperti biasa terdengar juga stasiun BIG GUN dari Amrik, Eropa, Russia, China dan negara2 eks Uni-Soviet..

Saya juga kagum dengan sensitivitas perangkat HW-8 dan mencoba listening sinyal yang lemah..Salah satu sinyal lemah yang saya perhatikan adalah sebuah stasiun yang sedang buka "warung" dan memanggil CQ CQ di 7.020 Mhz mode CW..Signal strengthnya cuma S-3 kadang nol besar dan tidak banyak stasiun yang merespons..Karena QSB, saya tidak bisa menangkap call sign nya dengan sempurna dan cuma dapat suffixnya, yaitu "AA"..Karena penasaran, saya lanjut melakukan listening dengan cermat sambil menunggu upswing sinyalnya..Karena saking penasaran, saya dipanggil XYL berkali-kali tuk makan malam tapi saya belaga ga denger :)..

Beberapa menit kemudian, sinyalnya mengalami upswing sampai S-5 dan saya mendapat call signya dengan lengkap, yaitu ET3AA..Saya buru-buru cek di QRZ.COM dan ternyata ET3AA adalah sebuah stasiun dari Ethiopia, Afrika !! Wah kebetulan banget karena saya lagi perlu QSL card dari Afrika tuk mendapatkan Worked All Continent Award (WAC) dari IARU..Saya sudah dapat confirmed contact (QSL card) dengan stasiun2 dari 5 kontinen lain nya, yaitu, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Oceania, Eropa dan sekarang mudah-mudahan dengan kontinen Afrika..Wah, seneng banget kalau bisa dapat kontak dengan stasiun langka seperti ET3AA..Dengan jantung mulai mendebar-debar seperti lagi nonton Bola, saya menjawab CQnya dengan mengetuk ET3AA de YC0NSI YC0NSI K..Terus saya cermati apa respons saya terhadap CQnya dijawab??..Rupanya, stasiun tersebut melanjut memanggil CQ dan artinya mereka tidak mendengar saya..Saya lanjut merespons dan tidak terjawab-jawab juga..10 menit kemudian, respons saya masih belum terdengar dan XYL dah mulai duduk dipinggir saya karena dia juga ikut penasaran kenapa saya tidak menjawab panggilan nya tuk bersantap malam bersamanya..Jangan2 dia kira saya lagi selingkuh/mojok di radio :)

Saat itu, saya tergoda tuk menggunakan perangkat ICOM saya dengan power 100 W dan XYL juga sudah mulai mendorong saya tuk cepet2 melakukan kontak dengan stasiun langka tersebut sebelum mereka closing down stasiun dan kesempatan malam itu terlewat..Tapi saya belum menyerah dan saya katakan kepada XYL bahwa akan saya coba lagi selama 10 menit..Saya coba terus menjawab CQnya dengan menambah kecepatan dari 12 WPM menjadi 16 WPM dengan asumsi bahwa stasiun tsbt juga sedang mengalami QSB, maka mungkin mereka tidak bisa mendengar saya dengan sempurna, apalagi kalau dengan cuma 12 WPM..Saya terus menjawab tapi saya cuma ketuk berulang kali YC0NSI YC0NSI YC0NSI K dengan 16 WPM..Akhirnya, saya mendengar jawaban YC0N??..Wah senang banget!! Dan saya terus ketuk NSI NSI NSI NSI NSI K dan langsung dijawab, "YC0NSI de ET3AA FB (fine business) ur rst 557 K"..Saya berteriak "SIP SIP" !! dan melakukan tepukan Hi-5 bersama XYL yang sempet bingung kenapa saya mendadak "girang" seperti anak kecil yang baru mendapatkan mainan baru? :) ..Saat itu sudah pukul 21:30an WIB dan sesudah dapat konfirmasi, saya closing down station..Malam itu, 20 Januari 2010, tercatat 15 successful QSO atau worked station dimode CW selama dua setengah jam dan yang terakhir dengan ET3AA, Ethiopian St. May Radio Amateur Society, Adis Abbaba, Ethiopia, Afrika..

Keesokan hari, saya kirim QSL card saya ke ET3AA dan 4.5 bulan kemudian saya mendapatkan jawaban nya dalam bentuk QSL card dari ET3AA (lihat foto)..ET3AA adalah sebuah stasiun yang di sponsori oleh warga negara asing dan sepertinya Misionary dari Eropa bernama O.M SID MAY..Tujuan utama nya adalah tuk memberikan kesempatan dan latihan kepada warga Ethiopia yang tidak mampu tuk melakukan kegiatan Radio Amatir..

Langkah berikutnya adalah dengan kartu QSL dari ET3AA, sudah lengkap persyaratan tuk mengajukan WAC (6 kontinen) dari IARU..Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi, sudah bisa dapat sertifikatnya tuk dipajang di radio shack saya dan dipragakan di blogspot ini :)..

Siapa bilang kegiatan AMATIR tidak ada masa2 serunya? Belum lagi saat kita ikuti kontes lokal maupun international..serunya seperti sedang nonton Bola FIFA World Cup sampai kadang ngantuk dan lupa makan nya juga sama..:)

Salam, JOY/YC0NSI..

Selasa, 15 Juni 2010

YAESU FT-7B si Bandit Bermata Cantik

Sudah  hampir satu minggu saya "jatuh cinta" kembali dengan si Bandit dengan mata cantik..Sayangnya mata tersebut bukan dikepala manusia kaum Hawa, tetapi di kepala radio HF All Band merek Yaesu FT-7B atau sering disebut-sebut sebagai radio "Tujuh Bandit" produksi YAESU periode akhir 70an sampai pertengahan 80an..Ironisnya, radio dengan mata cantik juga dikategorikan oleh amatir di YB Land sebagai radio "buta", atau radio "tongkat" karena pemakainya tidak bisa pasti bahwa frekuensi yang didisplay sudah zero beat dengan lawan bicara..Akibatnya, sering kali saat dimulainya QSO, saya harus minta report signal dan apakah sudah zero beat?  :)..Kalau belum zero beat, maka harus diputar-putar halus dial VFOnya..Yang lebih unik lagi ada sebutan pula bahwa radio ini sebagai radio raja "selingkuh" karena saat baru dinyalakan sampai kurang lebih setengah jam, VFOnya akan mengalami drift/geser frekuensi sampai 10 Khz !! Sesudah lebih dari setengah jam dan VFOnya telah "warming up", driftnya tidak terlalu drastis sebesar kurang lebih 300 Hz perjam..


Ada dua versi FT-7, yaitu versi FT-7 gundul atau polos dengan output QRP/10 W dan si Bandit FT-7B dengan spesifikasi sebagai berikut:
Frequency range: 10-80 m
Mode: AM/SSB/CW
RF Power output: AM: 12 W
SSB/CW: 50 W
Receiver system: Single conversion superheterodyne
Sensitivity: 0.25 uV (10 dB S/N)
Selectivity: 2.4 KHz (-6 dB), 4 KHz (-60 dB)
Image rejection: 10 m: >50 dB, 15-80 m: >60 dB

Berat radio ini hanya 5 kiloan dan kira2 1.5x lebih besar dimensinya dibanding dengan CB jadul seperti Midland 7001..Maka FT-7B bisa dianggap sebagai radio PORTABLE dan bisa dipasang dikendaraan anda dengan bracket dan antena mobile yang pas..Di Amrik dan Eropa, radio ini terbilang sukses dan digemari oleh para pecinta alam dan para rekan amatir diprofesi sales karena dianggap radio HF di era 1980an yang enteng dan portable..Saat itu, banyak radio yang dianggap portable seperti FT-101, Kenwood TS-820 dan TENTEC 540 tetapi dalam segi dimensi dan beratnya, FT-7B tidak ada tandingan nya

Si Bandit ini cukup peka dalam RXnya dan selectivitynya cukup lumayan terutama kalau digunakan tuk bekerja DX..Saya coba melakukan DX di 20M (14.150 Mhz) dan hasilnya lumayan dengan catatan bahwa radio ini sudah saya nyalakan dan on stand by mode hampir 40 menit sebelum digunakan..Dengan MIC Gain disetting jam 3 atau 75% dan menggunakan MIC Cobra yang low impendasi/600 ohm, PEP Output rata2 40W..Komentar dari rekan lawan bicara lokal maupun DX stasiun adalah "Good and Bright Modulation"..Bahkan satu rekan dari Bekasi mengatakan bahwa Bandit saya ini sudah bisa mengalahkan seluruh Bandit2 di Nusantara dari segi kualitas modulasi :)..Kualitas modulasi dari segi RX dengan built in speakernya juga lumayan baik..Saya tidak mengalami kesulitan tuk mendengar modulasi lawan bicara dari lokal maupun DX hanya dari speaker internalnya..

Salah satu fitur yang menarik adalah mode AM yang tersedia tuk berkomunikasi di 11 meter yang sangat popular di era 1970-80an..Kadang saya sering juga mendengarkan SW broadcast di 41 meter band dengan hasil audio yang lumayan walaupun filter AM nya kurang lebar..Disediakan juga filter CW yang cukup sempit tuk berkerja di mode CW..Namun di mode CW, saya harus melakukan tuning offset nya sebesar 800 Hz antara TX and RX..Dan kalau saya pindah mode dari USB ke LSB, saya harus lakukan kalibrasi ulang dengan menggunakan signal zero beat dari built-in Markernya.. Kalau di radio moderen sudah dilakukan secara otomatis..

Di band 10C dan 10D sudah tersedia kristal tuk 11m sampai 28.000 Mhz..Menurut hemat saya, Yaesu sangat "cerdik" tuk memperkenalkan radio ini dengan fasilitas 11m SSB dan AM dimana banyak radio ini diserap juga oleh komunitas breakers diseluruh dunia terutama di Eropa, Amrik dan oleh anggota RAPI di era tahun 1970-80an..


Aksesoris yang utama adalah frequency counter atau display merek Yaesu model YC-7B (lihat foto dari internet)..Counter tersebut disambungkan ke belakang panel FT-7B dengan menggunakan connector Philips atau Din Plug..Dengan menggunakan YC-7B seperti memberikan kaca mata "keren" ke si Bandit supaya tidak buta lagi :) .. Namun aksesoris ini sangat langka dan saya masih tetap mencarinya..Bilamana ada rekan yang mengetahuinya, mohon email ke saya..

Demikian mini review saya terhadap Yaesu FT-7B, si radio dengan beberapa julukan dari Bandit Kota, ke si Buta dari Gua Hantu sampai si radio Playboy karena sering selingkuh, namun menurut saya, radio ini sangat spesial dan saya anggap radio ini sebagai Radio dengan Mata Cantik..Walaupun radio ini tidak secanggih radio2 moderen, saya yakin banyak amatir akan "jatuh cinta" dengan nya bukan hanya karena matanya yang cantik, tetapi juga karena radio ini tidak ribet tuk dioperasikan dengan suara audionya yang lembut..Mudah mudahan rekan2 yang telah membaca artikel ini bisa memberikan komentar tentang kenang kenangan manis yang telah dialami saat menggunakan radio FT-7 Bandit....

Salam, JOY/YC0NSI..

Senin, 07 Juni 2010

Vintage Midland CB Walkie Talkie era tahun 1960-70an..


Tadi malam saya mencoba Midland CB model 13-755B dalam bentuk Walkie Talkie era akhir 1960-1970an..CB ini memiliki 6 channel tapi cuma terisi sepasang kristal tuk TX dan RX di Channel 7/27.085 Mhz..Power Output sebesar 2.5 Watt dan bisa distel tuk LOW Power sebesar 1 Watt..CB ini beratnya 2.5 kilogram seperti 2 keping batu bata, komplit dengan 8 baterai warung ukuran AA @ 12 V DC..Seluruh chasisnya dibuat dari besi/all metal chassis..Di Amrik dan Eropa, CB ini cukup popular di tahun 1960-70an karena chassisnya yang tahan benturan seperti sebuah TANK militer :) ..Aplikasi utama adalah untuk komunikasi 2 arah dan sering digunakan dilapangan/field work terutama dibidang konstruksi, pertambangan dan pabrikan..Dimensi radio ini kurang lebih 30 cm tingginya, dengan ketebalan 5 cm..Lebarnya kurang lebih 6 cm atau 1.5 kali lipat lebih besar dari HT 2m ICOM-IC2N..Cocok lah tuk dibawa-bawa oleh "orang bule"..Kalau tuk orang Timur, sepertinya lengan kita cepet pegel..hihi..

Dengan power source dari 8 baterai tipe AA dan menggunakan built-in antena teleskopik yang panjangnya hampir 90 cm, saya coba transmit di atas dak rumah..Dengan menggunakan Hi-Power/2.5W, saya coba kontak di Channel 7 dengan rekan yang tinggal di Kembangan, Jakarta Barat..Jaraknya kurang lebih 8 kilometer dari QTH saya..Sayangnya, saya cuma dapat kopi beliau cukup jelas tapi beliau tidak dapat mendengar saya..

Kembali ke radio shack, saya menggunakan 13.8V DC dari power supply unit dan disambung langsung ke antena luar Gazden melalui Antena Input disamping radio dengan menggunakan jack RCA (lihat foto)..Hasilnya lumayan dan dengan Hi Power, saya dapat diterima rekan di Kembangan dengan report S-57 dan modulasi AM mulus tanpa cacat..Dengan menggunakan Low Power/1W, signal strength saya drop menjadi S-55..Saya cabut DC dari PSU dan TX Low Power menggunakan DC supply dari 8 baterai baru didalam radio dan antena luar Gazden..Hasilnya lumayan dan direport S-55 dari rekan di Kembangan..Lalu bergabung satu rekan lagi dari seputaran Cengkareng (kurang lebih 15 kilometer dari QTH saya) dan beliau juga memberikan report yang sama..Hasil AUDIO dari speaker-mic juga sangat baik..Modulasi 2 rekan dapat saya terima dengan jelas dengan kualitas audio cendrung ke "bright"..Seperti sedang menyimak radio BC Sonora :)..

Selain TX menggunakan speaker sekaligus MIC yang built-in, kita bisa juga menggunakan aksesoris external microphone Midland ori model 18-138..Namun MIC ini sangat langka dan sampai sekarang saya masih belum mendapatkan nya..Mungkin kalau ada teman2 yang mengetahui, tolong memberitahu saya melalui email..Radio ini bisa juga digunakan tuk Public Announcement (PA) seperti radio CB biasa..Seharusnya ada sarung kulit tapi karena umur, sarungnya sudah hancur..Tersedia juga External Battery Pack (18-137) yang bisa kita isi dengan 8 baterai AA tuk cadangan..Disediakan juga Charging Jack tuk mengcharge baterai NiCad kalau kita milih menggunakan baterai NiCad atau NiMh..Radio ini juga bisa digunakan tuk di kendaraan dengan menggunakan antena luar 11 meter tipe Base Coil biasa atau antena asli Midland model no. 18-210..

Saya cantumkan juga schematics tuk yang berminat..Model ini menggunakan 15 transistor + 1 Integrated Circuit (IC)..Lumayan canggih di jaman nya..Di era akhir tahun 1960, pesawat radio yang telah menggunakan IC dianggap Hi-Tech :)..Apalagi radio komunikasi yang sifatnya portable dan relatif enteng dibanding dengan pesawat radio yang lain nya pada saat itu..

Demikian mini review saya terhadap Walkie Talkie Vintage era tahun saya masih duduk di taman kanak-kanak..Walaupun sudah berumur 40 tahun, penampilan nya masih seperti baru dan mengkilap..Saya merasa sedang melalui Time Travel ke tahun 1970an tuk melakukan review perangkat ini :) ..Mudah-mudahan pembaca artikel ini bisa mengappresiasi terhadap kemajuan teknologi selama 4 dekade dimana sekarang ini, pesawat komunikasi HT moderen seperti Yaesu VX-1 VHF/UHF hanya sebesar telapak tangan yang beratnya hanya 500 gram tapi outputnya 1 W.. 

Salam, JOY/YC0NSI


Jumat, 04 Juni 2010

Medley tahun 1980an dan Short Wave Listening SWL..



Tadi malam, tanggal 4 Juni 2010, kami sekeluarga menghadiri acara Music Awards di sekolahan putra saya di Sekolah Pelita Harapan (SPH), Karawaci..Acara ini sangat menarik karena diadakan konser musik yang dipragakan oleh puluhan murid sekolah SMP dan SMA yang memainkan alat2 musik moderen seperti keyboard dan tradisional seperti Angklung dan Kolintang..Disela acara tersebut, dilakukan presentasi Piagam/Award kepada beberapa murid yang meraih nilai terbaik dibidang instrumen musik dan Performing Arts..

Putra saya yang nomor 2 memainkan Angklung dan dengan rekan2 nya mereka memainkan lagu klasik dari abad 17 berjudul CANON oleh komposer PACHELBEL..Rupanya enak juga mendengar lagu CANON yang biasanya dimainkan dengan instrumen viola/string instruments dipresentasikan oleh sekelompok murid SMP SPH dengan instrumen tradisional Angklung :) ..

Putra saya yang sulung bergabung dalam School Band nya dan dia memainkan instrumen Baritone Saxaphone (bari sax)..Dengan grup bandnya (lihat foto), mereka memainkan beberapa lagu2 pop dari tahun 1980an atau 1980s Medley..Terdengar lagu2 pop masa saya masih seperti mereka duduk dibangku SMA seperti alm. Michael Jakson, "Billy Jean" dan "Beat It"; Madonna, "Material Girl" dan "Holiday"; soundtrack dari film Flashdance, "What a Feeling" yang dinyanyikan oleh Irene Cara dan lain-lain..Konser ditutup dengan piagam yang paling bergengsi diberikan kepada murid SMA yang terbaik dalam Performing Arts dan dilanjut dengan dimainkan soundtrack dari film musikal 1960an oleh Rodgers and Hammerstein, Sound of Music judul "My Favorite Things"..Lagu ini dinyanyikan oleh salah satu Guru musik asal Amerika yang tugasnya di SPH selama 10 tahun sudah berkahir dan beliau akan melanjutkan misi barunya di Vietnam..

Tahun 1980an boleh dikatakan dekade yang penuh tantangan karena saya menghadapi "hidup baru" kuliah di negri Australia dengan warga Australi yang 95% keturunan Eropa dengan kultur dan budaya mereka yang asing bagi saya..Namun saya cepat beradaptasi dan Enjoy Saja :) ..Gaya hidup mereka ini yang kadang masih melekat disaya sampai sekarang..Ber Disko ria sambil minum Beer Victoria Bitter atau Fosters adalah salah satu kegiatan favorit saya sambil goyang2 pinggul didampingi lagu2 pop yang disebutkan diawal artikel ini dan kaum Hawa berambut panjang blonde :) ..
Mendengar si-sulung memainkan medley 1980an jadi teringat saat saya kuliah mendengarkan lagu2 pop menggunakan radio Realistic DX-300 seperti yang dipragakan difoto..Dengan perangkat ini, saya sering melakukan SWL terutama stasiun SWBC seperti BBC, RRI, VOA, Radio Singapore International dan stasiun2 lokal di band Medium Wave/MW broadcast..Stasiun favorit MW lokal saat itu adalah 3KZ di gelombang 1179 Khz yang memutar lagu2 POP dan klasik..Untuk antena nya adalah sepotong kabel speaker sepanjang 10 meteran yang saya gantung dari jendela tempat saya tinggal saat itu di South Vermont, Victoria..

DX-300 adalah perangkat ALL BAND Communication Receiver pertama dijual oleh Tandy Corporation/Radio Shack yang menggunakan digital frequency display dan prinsip tuning Wadley Loop..Di tahun 1984, saya beli bekas dengan harga A$75 (Rp 400 ribuan saat itu) karena kalau baru harganya mahal, yaitu menyampai A$200an (Rp 1,5 juta uang tahun awal 1980an)..Namun performance nya kurang dan tidak berimbang dengan harga dan penampilan nya :( ..Menurut saya, receivenya kurang peka dan kurang selective tuk menerima DX stasiun..AGCnya nya juga kurang baik tuk menghandle QSB..Namun tuk lokal stasiun ok-ok saja..Karena performance yang kurang, akhirnya dikeluarkan model DX-302 diawal tahun 1980an yang menurut Eham review, performancenya lebih baik daripada model DX-300..

DX-300 saya jual seharga A$50 saat saya meninggalkan Melbourne dan kembali ke Jakarta di tahun 1988..Lumayan dapat uang tuk traktir temen2 yang masih kuliah dimalam terakhir saya di Melbourne, sebuah kota yang sampai sekarang terkesan sebagai the Most Liveable City in the World..

Demikian artikel ini saya buat dan mudah-mudahan bermanfaat bagai SWLer di Tanah Air dan tuk yang berminat, banyak info tentang SPH dan radio DX-300 di internet..Sebagai info tambahan, setahun yang lalu saya membeli DX-300 yang masih NOS dari Ebay USA tuk mengenang masa2 yang "Enjoy Saja" :)..DX-300 lengkap dengan dus asli dan pedoman nya saya tampilkan difoto atas..Saya sempet juga merekam video DX-300 in action di hal YouTube saya (http://www.youtube.com/ dan ketik YC0NSI dan tinggal pilih video judul DX-300)..Walaupun performance DX-300 kurang dibanding dengan Yaesu FRG-7 dan receiver model baru, tapi tuk kenang-kenangan, no problem lah..

Selamat berweekend dan sampai jumpa di artikel berikutnya..

Salam hangat n 73, JOY/YC0NSI..

Senin, 31 Mei 2010

Long weekend asyik mengoprek-ngoprek radio..

Ada "pepatah" bahwa guru yang terbaik adalah melakukan nya sendiri sambil belajar alias Learning by Doing atau On the Job Training..Ada apa hubungan nya dengan Hobi Radio? Saat long weekend ini, saya sempet mengoprek sebuah radio CB buatan akhir 1970an merek Midland 7001 yang tidak berfungsi secara maksimal..Saya menyempetkan diri tuk mencari info tentang radio ini dengan bantuan dari Mister Google di internet dan menelpon-nelpon OM JOPIE yang dikenal sebagai Dokter CB tuk meminta arahan dan petunjuk dari beliau..akhirnya CB tersebut "sembuh" dan saya rasanya sangat bahagia dan puas dengan hasilnya..



Menurut saya, mengoprek radio dapat meluaskan wawasan kita sebagai seorang Amatir terhadap radio yang kita operasikan..Operator dapat mengerti cara radionya beroperasi dan menghindar melakukan hal-hal yang dapat merugikan..Hubungan antara operator dan radionya bukan cuma hanya hubungan antara manusia dan mesin atau perangkat yang dianggap sebagai benda mati..Tapi, hubungan erat antara Radio dan Operatornya akan memastikan bahwa hobi ini lebih enjoyable dan yang lebih penting, si operator akan lebih menghormati radionya dan akan melakukan operating prosedur yang benar supaya radionya lebih awet dan dapat digunakan secara maksimal..Bilamana radionya ada trouble, si operator bisa melakukan diagnosa yang lebih akurat dan ini akan menghemat waktu dalam melakukan perbaikan..

Disamping itu, lebih kita menguasai bagaimana caranya radio beroperasi, lebih siap seorang Amatir tuk mendirikan stasiun radionya yang baik..Faktor lain yang penting adalah sistim antena nya..Ada yang bilang 90% suksesnya sebuah stasiun adalah antenanya dan 10% perangkatnya..saya setuju 100% dan sudah berkali-kali saya buktikan dengan radio sederhana low power, tapi sistim antena yang pas (ga perlu yang berlebihan atau yang mahal)..Saya masih bisa melalang dunia atau DXing dengan report yang OK seperti dengan menggunakan perangkat jadul FT-101F barefoot/100 Watt buatan pertengahan 1970an (lihat foto) dan antena rotary dipole homebrew di band 15 meter..QTH lawan bicara saya di West Coast, USA dan dia menggunakan perangkat yang paling muktahir dengan antena Yagi yang 5 elemen ditambah sepatu hak (linear amp) yang 1 KW!!..Harga radionya, amplifier dan antena nya sudah bisa beli Kijang bekas yang tahun 2000an..Memang saya terima dia "gede" atau stasiun Big Gun dan saya memberikan report S-9 + 10 Db dengan modulasi yang banter..Report yang saya terima juga sama, yaitu S-9 +10 Db..Yang dia kaget adalah pada saat kita saling tukar info tentang working condition kita..Begitu saya katakan bahwa saya menggunakan Yaesu FT-101F dan antena homebrew, dia sampai bungkem..Dengan propagasi saat itu yang baik, QSO kita berlangsung hampir 10 menit dengan sedikitnya QSB/timbul tenggelam dan QRM/QRN yang rendah..

Sebelum QSO berakhir, dia mengaku bahwa dia sangat kagum dan angkat topi terhadap set up saya yang simple tapi efektif..Antena Yagi 5 Elemen yang digunakan beliau juga sangat membantu dalam sisi receive maka dengan transmit power dari FT-101F saya yang hanya 100 Watt, beliau bisa menerima saya sampai S-9 +10 Db..Kalau saya juga pake antena yang sama, pasti akan saya terima signal beliau minimal S-9 +20 Db..Pengalaman seperti ini sering saya alami dengan stasiun amatir dari Eropa, Jepang, Australia dan Amerika Latin..Antena menjadi salah satu kunci kesuksesan tuk mengejar stasiun DX terutama saat noise level atau QRM tinggi..Mudah-mudahan pada suatu hari, saya bisa dapat hoki dan sanggup membeli dan instal antena Yagi 5 elemen di stasiun saya..

Mudah-mudahan rekan2 yang telah membaca artikel ini tidak lagi melihat radionya hanya sebagai sebuah alat kotak hitam..Tinggal di nyalakan dan langsung melakukan break-break atau CQ CQ..Sekali-kali coba dibuka radionya dan sambil membaca pedoman nya atau skematiknya (tinggal dicari di internet menggunakan Mister Google), ditelesuri desain transceiver yang sedang digunakan dan dipelajari hubungan antara suatu unit kerja sesama unit lain didalam radio nya..Saya yakin dengan cara ini, hobi radio ini akan lebih enjoyable..Paling penting kita jangan takut mengotori tangan sendiri mengoprek-ngoprek radio..Sesudah ngoprek, jangan lupa mencuci tangan sebelum sarapan :) ..

Salam, JOY/YC0NSI..

Sabtu, 29 Mei 2010

Hubungan antara film Prince of Persia dan radio klasik

Diawal tahun 1990an, waktu saya masih bujangan, saya kecandu dengan sebuah PC Game petualangan dengan judul Prince of Persia..Game ini dimainkan di Komputer PC AT dengan monitor VGA berwarna..Pada saat itu, game ini boleh dikatakan canggih dengan warna yang cemerlang dan sound effect 8 bit stereo yang lumayan menawan..

Prince of Persia sangat berhasil dan dibuat beberapa sekuel dan hampir 20 tahun kemudian, dibuat film kolosal layar lebar oleh Walt Disney dengan judul Prince of Persia, the Sands of Time..

Pada hari Sabtu tanggal 29 Mei sore, saya dan keluarga menonton Prince of Persia di Cinema XXI Plaza Senayan..Cerita film ini klasik, yaitu tentang Good vs Evil dimana karakter utamanya, Pangeran Dastan dituduh membunuh Ayahnya, seorang Raja di negri Persia kuno..Dia melarikan diri karena terasa difitnah oleh saudaranya..Pangeran Dastan mempunyai senjata pamungkas untuk melawan pihak jahat, yaitu sebuah belati yang bisa memutar waktu kemasa lalu atau time travel..Dengan senjata ini dan bantuan dari seorang Princess cantik, akhirnya pihak yang benar menang dan Prince Dastan dapat memperbaiki citranya dan supaya ceritanya lengkap, menikahi Princess yang cantik :)..

Seusai nonton dan makan malam, saya dan keluarga kembali ke rumah..Saya lalu masuk ke radio shack dimana saya dikelilingi dengan radio2 vintage/tua..Seperti Prince Dastan di film, saya terasa "Time Travel" dan kembali 40 tahun silam ke jaman 60-70an saat saya masih kecil..Disebelah kiri ada sebuah radio gelombang pendek merek Philips seperti milik alm. Kakek, di tengah meja ada transceiver setline buatan Amrik merek Heathkit HW-101, Heathkit HW-8 CW only QRP transceiver dan diatasnya disusun radio setline Kenwood TS-520S, dua-duanya radio tabung model produksi awal tahun 70an saat saya masih duduk dibangku SD..Disebelah kanan saya ada radio transceiver tabung setline Yaesu FT-101F dan diatasnya disusun transceiver tabung buatan Amrik tahun 60an merek SWAN 350 HF dan Siltronix Comanche 1011D (lihat foto kiri atas)..

Saya menyalakan radio Heathkit HW-101 (lihat foto susunan bawah) dan sambil menunggu tuk lebih dari 12 tabung nya memanas dan stabil, saya sempet membuat kopi dan menikmati sebatang rokok Samsu filter..Tidak lama kemudian, terdengar modulasi rekan-rekan ORARI di 80 meter band dengan kualitas natural seperti sedang mendengar HI-FI top end serba tabung :) .. Saya pejamkan mataku dan biarkan pikiran saya "melayang-layang" mengenang pengalaman indah saat saya masih duduk dibangku SD di Jakarta dan Singapura..

Bagi rekan yang berminat, diatas blog ini ada video radio Heathkit yang saya tampilkan di Youtube..silahkan klik di menu Youtube diatas dan enjoy the video..

Mudah-mudahan rekan yang sempet baca artikel ini juga mempunyai kenangan indah yang bisa dibagi-bagi di blog saya ini..Selamat berhari Minggu dan enjoy Radio Hobby..

Salam, JOY/YC0NSI

Jumat, 28 Mei 2010

Bertugas di Purwokerto, Jawa Tengah

Hari Rabu tanggal 26 Mei 2010, saya ada kerjaan di Purwokerto dan saya berangkat dengan kereta Argo Dwipangga jam 8 pagi dan tiba distasiun Purwokerto Jam 12.55 siang..

Purwokerto adalah sebuah kota yang mempunyai penduduk sebanyak 1,2 juta jiwa dan cuaca saat tiba sangat baik dengan langit yang biru dan suhu temperatur yang sejuk kurang lebih 26-28 derajat celsius..Kotanya sangat indah, teratur dan bersih (dibanding dengan Jakarta)..

Selain mengunjungi rekan kerja dan bekerja sampai sore hari, malamnya saya diajak menyantapi Nasi Liwet dipinggiran jalan kota..Hidangan Nasi Liwet dan Teh hangat tawar tidak kalah dengan yang di Solo..Terus, kami lanjut dan menuju ke utara kota Purwokerto ke tempat wisata terkenal di Jawa Tengah, yaitu Baturaden di lereng Gunung Slamet dengan ketinggian kurang lebih 300 meteran dari permukaan laut..Perjalanan ke Baturaden dengan kendaraan pribadi hanya 20 menit dengan jalan lurus yang menanjak cukup tajam..

Baturaden sangat digemari wisatawan dari sekitar Purwokerto dan seluruh Nusantara..Kalau diakhir Minggu dan liburan nasional, tempat wisata ini sangat dipadati penduduk lokal (seperti Puncak di Jakarta)..Cuaca saat kami tiba pada pukul 9 malam baik dan suhu sekitar 20 derajat celsius..Badan saya terasa fresh dan nafas terasa segar seperti lagi merokok rokok menthol :) .. Banyak tempat hiburan malam seperti Karoke, tempat makan dan kalau disiang hari ada tempat tuk Outdoor Activities seperti memancing, trekking, pemandian air panas, camping dan Flying Fox..

Kami sempet berhenti disebuah pasar tuk mencoba jagung bakarnya..Enak sekali rasanya sambil menikmati view kota Purwokerto dari ketinggian 300 meteran dari permukaan laut..Saya sempet mengeluarkan perangkat radio kecil dan sangat portable merek Yaesu model FT-817 (lihat foto)..Pesawat ini hanya mempunyai kekuatan memancar sebesar 5 Watt/QRP dan bisa beroperasi di All Mode (HF/6m/2m/70cm SSB/CW/AM/FM)..Untuk power supply, saya bawa DC cordnya tuk dicolokan ke Cigarette Lighter dikendaraan Kijang dan tuk antena saya menggunakan antena Teleskopik dari MFJ..Antena saya langsung konek ke belakang radio dan saya sambungkan juga kabel speaker sepanjang 10 meteran di terminal Ground radio tuk berfungsi sebagai kabel counterpoise (seperempat lambda tuk band 40 meter)..

Karena setting yang kurang pas, SWR sangat tinggi sampai 3:1 di Band 40 meter jadi saya tidak berani transmit dan cuma memutar-mutar frekuensi dari 7.040 Mhz sampai 7.100 Mhz..Seperti biasa, malam itu banyak rekan2 ORARI dari seluruh Nusantara yang sedang ber QSO ria..

Kurang lebih sejam kemudian, kami turun kembali ketempat penginapan di Hotel Dynasty dijantung kota..Sebelum tiba dihotel, kami sempet mampir tuk mencoba roti bakar yang terkenal dipinggir salah satu jalan besar dikota..Roti bakar cokelat dan keju ini saya lalapkan dengan kopi manis yang buat badan terasa hangat kembali dari rasa dingin..Kembali dihotel saya langsung istirahat karena sudah satu harian beraktifitas dan sudah lelah..

Dihari kedua, saya menyambung pekerjaan sampai sore dan dimalam hari saya sempet menyantap Bebek Goreng ala Purwokerto yang tiada duanya..Bebek gorengnya benar benar enak dimana dagingnya empuk dan bahkan tulangnya garing seperti makan kerupuk..dikesempatan ini, saya juga bertemu/Eyeball dengan OM Kus/YD2GTC dari lokal Purwokerto..sayangnya OM Kus lagi kurang sehat pada malam itu dan pertemuan kita cuma sampai selesainya acara makan malam..

Seusai makan malam pada pukul 21:00 dan sebelum menuju ke stasiun Purwokerto tuk kembali ke Jakarta pukul 23:30 malam dengan Argo Dwipangga, saya sempet diundang ke Karoke Lips di kompleks Hotel Dynasty..Tempatnya lumayan juga dan seleksi lagunya cukup up to date..Salah satu hobi saya adalah menyanyi dan malam itu saya bener-bener enjoy dan menghilangkan stress dari aktifitas seharian yang cukup padat..Jam 22:45, saya meninggalkan tempat Karoke dan didrop di stasiun kereta tuk kembali ke Jakarta..

Kunjungan saya ke kota Purwokerto memang singkat tapi cukup berhasil dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini, saya akan ada kesempatan tuk kembali dan kali ini akan saya lebih siap tuk bisa mengtransmit dari Purwokerto menggunakan perangkat FT-817 QRP dengan call sign YC0NSI/2 portable..

Salam, JOY/YC0NSI


Selasa, 25 Mei 2010

Bernostalgia dengan Tedelex TE-4000 40 CH AM only CB


Perangkat transceiver saya yang pertama adalah Citizens' Band Radio atau radio CB yang sangat popular dari era tahun 1940an sampai sekarang..Puncak popularitasnya di Indonesia adalah ditahun 1970an sampai akhir dekade 80an..Saya yakin banyak rekan2 ORARI memulai karir radionya dari radio CB..

Radio yang tertera difoto atas ini adalah merek Tedelex model TE-4000 dan power supplynya merek DICK SMITH, kedua-duanya produk keluaran Australia yang dibeli dari baru ditoko elektronik Radio Shack/Tandy Corp di Melbourne di pertengahan tahun 1983 saat saya kuliah disana..CB ini cuma bisa beroperasi di Mode AM di frekuensi 11 meter band dari 26.965 Mhz (Channel 1) sampai 27.405 Mhz (Channel 40)..Maksimum output powernya cuma 4 watt menggunakan power supply Dick Smith 13.8 V dengan kekuatan Continuous 2 Amper dan 4 Amper Peak..

Senin, 24 Mei 2010

23 Mei 2010 - Mengikuti UNDX Contest

Dengan tidak direncanakan, pada hari Minggu tgl 23 Mei 2010 sore dari pukul 17:30 sampai pukul 19:00 WIB, saya ikut berpartisipasi di UNDX Contest yang diselenggarakan oleh Klub Amatir Kazakhstan, Asia Tengah (Central Asia)..

Perangkat yang saya gunakan adalah radio mono-bander tuk 10 meter merek Realistic (lihat foto diatas) yang saya beli dari seorang HAM di Tebet setahun yang lalu..Radio Realistic model HTX-100 ini hanya bisa beroperasi di mode USB dan CW/Morse dan dipasarkan oleh Radio Shack/Tandy Corp di USA dari tahun 1988 sampai akhir tahun 1990an dengan harga awal saat peluncuran sebesar US$250 sampai saat terakhir sebelum didiscontinue diobral dengan harga US$75 per unit..

Minggu, 23 Mei 2010

Awal dari sebuah hobi




Salam hangat kepada rekan2 ORARI , RAPI dan SWLer,

Awalnya dari saya masih berumur 4-5 tahunan di tahun 1960an..Kami sekeluarga masih tinggal dirumah Kakek di Asem Reges, Jakarta Barat..Tiap pukul 6 pagi WIB, alm. Kakek menyalakan radio Philips buatan tahun 60an yang masih serba tabung dan seukuran lemari es kecil..Beliau sangat gemar mendengarkan radio siaran luar negeri, terutama siaran gelombang pendek (SWBC) dari Tiong Kok, Belanda, Inggris dan Amerika..Saya sering mendekati radio Kakek dan coba mencermati beberapa bahasa asing, terutama bahasa Mandarin dan Inggris..