Jumat, 16 Juli 2010

Ramai-ramai memonitor Beacon yang diluncurkan Roket LAPAN-ORARI RX-200..

Pada tanggal 20 Juni lalu kira-kira pukul 7 pagi, XYL sempet bingung kenapa pada hari Minggu pagi saya sudah bangun dan sepertinya langsung sibuk..Biasanya di weekend, saya dan XYL ngobrol-ngobrol santai dulu sebelum memulai kegiatan, tapi pada pagi itu, saya cuma menyapa selamat pagi, mandi dan langsung menghilangkan diri dari kamar tidur dan menuju ke ruang radio..XYL sampai mengira saya mau menerima tamu penting dan ikut gelisah..

Tidak lama kemudian, XYL mampir ke ruang radio sambil membawa sarapan pagi..Pagi itu, beliau menyediakan kopi favorit ku, yaitu Kopi Bali yang kebetulan oleh-oleh dari saudaranya yang baru balik bertugas di pulau Dewata dan ubi rebus..Sambil mengupas kulit ubi rebus tuk saya, beliau menanya, "Ada apa sih Pah?", katanya dengan wajah manisnya yang agak cemas..Saya cuma menjawab, "Wah, hari ini hari yang penting bagi ORARI !!"..XYL lalu menjawab, "Oh Getoh, kirain ada emergensi apaan sih, sampai buru-buru kabur ke atas?!"..Saya sambil kunyah ubi rebus sambil menjawab kembali, "Mah, hari ini Bangsa kita mau membuktikan ke masyarakat seluruh dunia bahwa kita juga bisa meluncurkan roket dengan payload sebuah beacon dan seluruh anggota ORARI di himbau untuk memonitor sinyal beacon tersebut."..

Walaupun XYL tidak hobi radio, beliau adalah seorang Insinyur Tehnik lulusan Trisakti dan pernah bekerja lama di pabrik SONY di Cikarang di tahun 1990an dan beliau cukup paham tentang teknologi radio..Dia lanjut menanya, "Sepertinya baru-baru ini ada berita bahwa roket yang diluncurkan oleh Anak Bangsa kita sempet nyasar dan jatuh di rumah orang ya Pah? Apa hari ini akan kejadian seperti itu lagi tidak?!"..Saya menjawab, "Tidak lah Mah, kali ini LAPAN atau Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional sudah bisa mengatasi masalah-masalah operasionil seperti itu dan tuk kali ini, ORARI bekerja sama dengan LAPAN tuk meluncurkan payload milik ORARI dalam bentuk beacon setinggi 20 kilometer dan payload tersebut akan memancar kode morse di band 2 meter mode FM dengan power cuma 1 watt, hebat kan Mah?!" Sambil minum kopi Bali dengan aromanya yang mantap, saya lanjut, "Rencana peluncuran nya jam 8:30 pagi ini dari daerah GARUT dan rekan-rekan dari seluruh Nusantara akan coba medecode sinyal morse tersebut dan lapor kembali ke ORARI Pusat."..

XYL dengan bahagia memotong pembicaraan saya dengan mengatakan, "Wah hebat ya Pah Bangsa kita ini sudah bisa meluncurkan roket beserta beacon, ga kalah donk sama negara-negara berkembang lain seperti India dan China, jangan-jangan tar dapat hadiah juga dari ORPUS tuk membantu memonitor, ya kan?!"..Maklumlah, XYL sekarang sebagai ibu Rumah Tangga sudah kebiasaan di iming-iming hadiah dari Pusat Perbelanjaan, Bank sampai nonton gratis dihari-hari tertentu di bioskop kesayangan kita..Sambil menghisap rokok Samsu Filter, saya menjawab, "Tidak ada hadiahnya Mah, paling cuma diberikan sertifikat tuk kenang-kenangan bagi anggota yang ikut membantu dalam kegiatan pagi ini."..Dengan wajahnya yang agak kalem, XYL lalu mengatakan, "OK deh Pah, have fun ya and mudah-mudahan sukses acara peluncuran roket dan beacon LAPAN-ORARI dan jangan lupa siang ini kita ada janji mau makan siang bersama keluarga."..XYL lalu meninggalkan ruang radio sambil membawa piring yang sekarang tinggal isi kulit ubi rebus..Saat itu, jam digital clock diatas transceiver Icom saya sudah menunjukan jam 8 kurang 10 menit..

Saya lanjut dengan persiapan tuk memonitor kode morse dengan menggunakan transceiver QRP Yaesu FT-817 dengan mode 2 meter FM dan antena Cushcraft Superboomer yang diarahkan ke Selatan Timur 135 derajat dan sebagai backup, saya menggunakan radio HT jadul ICOM IC-2N dan antena Hy-Gain Omni (lihat foto)..Frekuensi yang disetting adalah 145.000 mode FM..Saya juga membuat kabel jumper tuk menyambungkan output external speaker FT-817 ke input Soundcard PC jadul saya..Tujuan nya tuk merekam kode morse oleh komputer dalam bentuk .wav file tuk disimak kembali..Sesudah setting semuanya, saya coba rag-chew di English Program di Frekuensi 144.520 dan coba tuk merekam beberapa QSO pendek tuk memastikan bahwa semua "system-GO"..Sambil menunggu "Acara Utama atau the Main Event", saya akses milist ORARI tuk menunggu perkembangan terakhir dari rekan-rekan..

Pada saat itu, jam sudah menunjukan jam 8:20 menit dan di milist juga sudah ramai dengan rekan2 dari beberapa daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, Palembang sampai Gorontalo yang menyatakan STANDBY..Tidak lama kemudian, ada beberapa email yang masuk dari para rekan-rekan dilapangan yang menyatakan bahwa sudah di luncurkan dengan sukses dua roket tanpa payload..Wah, situasi tambah seru karena menurut milist, roket yang ketiga akan diluncurkan sesaat lagi dengan isi payload beacon yang sudah ditunggu-tunggu..Saat itu, jam sudah menunjukan jam 8:40 dan masih belum ada tanda-tanda bahwa beacon sudah aktif..Yang terdengar di FT-817 dan IC-2N cuma "silent"..Karena penasaran, saya buka squelch dan rupanya cuma kedengaran noise..Saya cek di IC-2N dan sama juga, cuma noise..

Pada pukul 9 kurang 10 menit, dapat email lagi dari rekan-rekan di lapangan bahwa peluncuran di tunda karena ada masalah dengan beacon yang tidak mau menyala atau aktif..Dengan kata lain Launching di Aborted karena Technical Problem..Wah, saat baca milist, saya agak kecewa tapi masih tegang karena sifatnya Delay bukan Batal..Jadi masih ada harapan bahwa "the Main Event" pagi itu masih akan bisa terealisasi..

Selama menunggu launching, terdengar di 145.000 acara "orong-orong"..Wah, memang sudah kebiasaan buruk di Negara ini bahwa banyak sekali rekan-rekan yang tidak memperhatikan aturan main atau etiket radio yang baik..Padahal sudah jelas-jelas diumumkan Standby di frekuensi 145.000 tuk acara penting ini, tapi masih saja ada yang iseng mencuat-cuat di frekuensi tersebut..Pantas, seperti yang pernah dibahas di milist ORARI belum lama ini bahwa kita pernah dikatakan sebagai "YB-IDIOT" oleh rekan-rekan di luar negri :( ..

Sambil menunggu dan mendengerin orong-orong, saya pastikan semua perangkat berfungsi dan siap (lihat video)..Pada pukul 9:32 WIB, masih belum ada tanda-tanda di freqkuensi maupun di milist ORARI bahwa akan diluncurkan roket ketiga yang mengangkut payload beacon yang telah di tunggu-tunggu..Yang terkopi jelas hanya sinyal NOISE seperti biasanya dan kadang-kadang muncul  si "orong-orong"..


Pada sekitar pukul 9:45 WIB, di milist muncul bahwa dalam beberapa saat lagi, roket ke tiga akan diluncurkan dan semua rekan-rekan disuruh Standby..Dengan jantung berdebar-debar, saya menunggu dengan semua sensor vital di badan "siap tempur", yaitu mata dan telinga di fokuskan ke Yaesu FT-817 dan ICOM IC-2N dan jari-jari ditangan Standy di tombol-tombol volume radio dan keyboard komputer..

Akhirnya pada pukul 9:47 WIB, The Main Event terjadi dan terdengar sinyal morse yang kuat sampai 20 Db diatas S-9 di layar kecil FT-817..Namun, hampir satu menit kemudian, sinyal menghilang dan di campur aduk dengan orong-orong yang sepertinya dari rekan rekan yang lupa bahwa kalau sedang memonitor menggunakan telinga dan bukan dengan mulutnya..Hasil rekaman nya dapat disimak di video berikut ini..


Nah demikianlah kode morse yang berhasil direkam di komputer jadul saya dalam bentuk .wav file dan saya merekam kembali dalam bentuk .mov file tuk dipragakan di blog ini..Mudah-mudahan rekan-rekan yang tidak sempet memonitor pada hari H nya dapat ikut simak kode morse yang di pancarkan oleh beacon ORARI tersebut..Dan tuk pembaca blog ini dapat mengetahui perkembangan teknologi yang sudah dapat digarap oleh Bangsa Indonesia dalam Rocket dan Radio Technology..Silakan tuk rekan-rekan yang mau dekode sinyal morse tersebut, dapat mengirim kartu QSL nya ke Orari Pusat dan tinggal sabar menunggu Sertipikat Khusus dari ORPUS..Tuk rekan-rekan ORARI dan pembaca lain nya blog ini yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang acara ini, bisa di GOOGLE dengan di ketik LAPAN-ORARI..

Tidak lama kemudian, XYL kembali ke ruang radio dan menanyakan hasil monitoring saya..Saya "play-back" kembali hasil rekaman nya tuk XYL dan dengan wajahnya yang penuh senyum, beliau mengatakan, "Wah Pah, selamat ya kepada Anak Bangsa kita dan kepada rekan-rekan ORARI !!", dan sebelum saya dapat menjawab, beliau menyambungnya dengan pertanyaan, "Tapi roketnya tidak nyasar dan hantam rumah orang lagi kan Pah?!", dengan senyum lebar, saya menjawab, "Nah sekarang tugas Mamah tuk monitor acara berita di TV tentang masalah ini dan lapor kembali ke Papah ya.".. :)

Selamat berakhir pekan..

Salam, JOY/YC0NSI.. 

Senin, 05 Juli 2010

Musim liburan jalan-jalan "naik pesawat" RADIO melalang dunia ..

Di musim liburan sekolah atau disebut-sebut SUMMER BREAK oleh ABG, ruas jalan di Jakarta agak sepi dan tidak terlalu macet..Di mall-mall sekitar Jakarta pusat, selatan dan barat juga banyak turis lokal dari daerah yang sedang berlibur..Sebaliknya, banyak warga Jakarta yang jalan-jalan ke daerah dan ke luar negri..Paket Tur yang ditawarkan perusahaan Tur juga sangat menarik dan terjangkau..Kabarnya, paket liburan ke negara tetangga sangat popular dan paket tur ke negara-negara barat juga lumayan diminati..

Saya juga mau ikutan liburan dan melalang dunia tapi bukan naik pesawat terbang, cukup dengan pesawat radio gelombang pendek/SW :) .. Biayanya sangat murah, cuma listrik dan sedikit imaginasi..Setiap pagi, saya rajin mendengarkan / SWL program2 menarik yang disiarkan oleh VOA (siaran Bahasa Indonesia dari Washington DC), BBC (acara berita dalam Bahasa Ingris) dan Ranesi (siaran Bahasa Indonesia dari Radio Belanda)..Hampir setiap malam sesudah makan malam, saya sering mendengarkan program musik POP Mandarin yang disiarkan oleh stasiun2 dari Mainland China..Kadang saya mendengarkan radio "English Program" yang disiarkan oleh radio NHK Jepang dan DW-Deustche Welle (German)..Tuk, yang berminat, bisa dicek frekuensi dan jadwal di URL masing-masing stasiun sebagai berikut:

http://www.ranesi.nl/
http://www.dwelle.de/indonesia
http://www.voanews.com/indonesian/
http://id.chinabroadcast.cn/
http://www.bbc.co.uk/indonesian/

Dengan program yang menarik, sepertinya hampir setiap hari saya berjalan-jalan keluar negeri sambil minum kopi dan menyantapi makan pagi..Pilihan pesawat radio sangat penting supaya telinga kita tidak "penat" mendengarkan stasiun jarak jauh dengan ciri khas naik turun nya sinyal (QSB) dan noise (QRM/N)..Dengan radio SW yang lumayan dan antena sederhana dalam bentuk long wire sepanjang 10 meteran, kita sudah dapat "enjoy" Short Wave Listening atau disingkat SWLing..

Pilihan radio saya adalah sebuah radio jadul/vintage merek ternama buatan Amrik dari era tahun awal 1960an, yaitu Hallicrafters model S-120 (lihat foto)..Kenapa saya pilih radio tua ini walaupun teknologi radio moderen sudah jauh lebih baik dengan digital signal processing (DSP), phase locked loop (PLL), built in pre-amp, dll. ?..Jawaban nya sangat sederhana, yaitu Kualitas Audio..Radio moderen tidak akan pernah bisa mentandingi kualitas audio dari radio tabung..Menurut saya, audio dari radio moderen kadang seperti suara robot karena sudah diproses secara digital dan tidak seperti manusia "normal"..Radio moderen juga cukup ribet dan perlu dibaca pedoman nya tuk menggunakan fitur canggih radio tersebut..

Hallicrafters S-120 ini adalah suatu model "ekonomis" dan ditargetkan tuk "pemula"..Desain circuitnya adalah "Superheterodyne" dengan Intermmediate Frekuensinya (IF)  di 455 Khz..Freqkuensi kerjanya dari 540 Khz sampai 31 Mhz di mode AM (voice) dan morse/CW..S-120 memberikan Listener nya pilihan 4 band termaksud band Amatir; Band 1 adalah band AM/MW dari 540 Khz-1.6 Mhz, Band 2 dari 1.5 Mhz-4.4 Mhz, Band 3 dari 4.5 Mhz-11 Mhz dan Band 4 dari 11 Mhz-31 Mhz..Tuk menerima mode CW di band Amatir harus menggunakan stelan BFO (Beat Frequency Oscillator) sampai tone CWnya "enak" didengar sekitar 700-800 Hz..Radio ini menggunakan 4 tabung yang langka, yaitu tipe 12 BA6 tuk IF AMP, 12 BE6 tuk Converter, 12 AV6 tuk AGC dan First Audio Amp dan 50 C5 tuk Power Audio Amp (lihat foto)..Kualitas audio melalui speaker didalam metal casing dengan ukuran 5-inch (12.7 cm) sangat "Empuk dan Bulat"..Menurut saya, dengan speaker yang cukup "besar" radio ini sangat cocok tuk mendengar musik..Suara vokal dari pembawa acara berita juga cukup jelas dan enak "dicerna"..

Tuk antena di band AM sudah tersedia built in ferrite antenna dan tuk gelombang pendek harus menggunakan antena luar dalam bentuk long wire dengan grounding yang baik..Tersedia konektor tuk Ground dan Antena dibelakang radio (lihat foto)..Tuk menerima stasiun lemah di SW, tombol BFO nya bisa distel supaya sinyal RX maksimal..

Kelemahan radio ini hanya dari sisi Sensitivity..Di hi-band, yaitu di frekuensi 14 Mhz-31 Mhz, radio ini kurang peka, bahkan agak "Budek"..Namun, jarang sekali saya stel stasiun di hi-band..Tuk penerimaan CW juga kurang Selektif terutama di band yang ramai seperti di 40m CW band.. Kalau memang radio ini mau digunakan tuk menerima CW, dapat dibantu dengan filter tambahan seperti Timewave DSP 9+..Dengan menggunakan digital noise filter, maka melodi CW dapat terkopi seperti menggunakan radio moderen yang hi-end alias mahal, misalnya Icom IC-756 Pro III..

Kesimpulan saya tentang vintage radio ini cuma "Average" dan tuk mendengar radio broadcast yang dipancarkan oleh stasiun-stasiun BIG-GUN sudah lebih dari cukup..Saya tampilkan dua cuplikan video di blog ini; Yang pertama adalah cuplikan lagu Mandarin pop di 41m band (7.2-7.3 Mhz) yang saya rekam di malam hari..Lagu ini sangat popular di karoke, hihi..Tuk rekan-rekan yang tidak menggunakan hi-speed internet connection, mohon sabar karena ukuran file video cukup besar :) ..


Cuplikan video ke dua adalah program "Current Affairs" dari radio Ranesi, DW dan BBC yang saya rekam di pagi hari di frekuensi 6.0-6.5 Mhz..


Nah bagaimana dengan kesimpulan pembaca tentang radio ini? Saya berharap pembaca dapat memberikan komentar langsung di Blog ini atau ke email saya..In the mean time, have fun SWLing and enjoy your summer holidays with your family n friends..Hidup Tim Oranye Belanda di FIFA World Cup !!

Salam, JOY/YC0NSI..