Minggu, 20 Mei 2012

The Heath Company Heathkit HW-101 Transceiver

Salam Hangat kepada rekan rekan pencinta radio tua / klasik atau Vintage Radio. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan salam sejahtera tuk semua rekan-rekan pengikut blog saya dan kepada pembaca setia. Semoga anda menikmati Liburan Panjang / Long-long weekend ini untuk beristirahat, mengujungi sanak saudara, cari makan yang lezat sampai ke pelosok-pelosok kota Jakarta atau di kota masing-masing pembaca, melakukan kegiatan hobi atau jalan-jalan keluar kota atau ke luar Negeri. Untuk saya, liburan panjang ini adalah suatu kesempatan untuk melakukan kegiatan beberapa hobi saya, seperti melakukan latihan GOLF dan di malam hari, saya coba merestor radio klasik yang sudah saya beli tapi belum sempet memperbaikinya. Disamping itu, saya juga meluangkan waktu tuk meng-update BLOG ini dengan pengalaman saya dalam proses memperbaiki radio klasik koleksi saya.

Radio klasik yang saya coba restor ke posisi seperti awal adalah Heathkit HW-101, sebuah Transceiver HF SSB/CW 80M - 10M dengan RF Output sebesar 100 Watt. Pesawat ini diproduksi dalam bentuk "KIT" oleh the Heath Company diawal tahun 1970an sampai 1983.

The Heath Company atau Heathkit adalah perusahaan elektronik yang berpusat di Benton Harbor, Michigan, USA.  Didirikan di tahun 1912 oleh Edward Heath (lihat foto dibawah ini), perusahaan ini dibentuk awalnya sebagai pembuat pesawat terbang. Namun pendirinya, Edward meninggal dunia dalam suatu musibah kecelakaan saat menguji sebuah model pesawat baru. Ditinggal Edward, Heath Company sempet beberapa kali berpindah tangan/pemilik.


Di tahun 1955, Daystorm Inc, USA membeli perushaan Heathkit dari alih waris pemilik yang ke tiga, yaitu Howard Antony. Howard juga meninggal dalam sebuah musibah kecelakaan pesawat yang tragis saat menguji pesawat terbang baru (test flight) merek DeHavilland Dove bermesin ganda baling-baling yang ingin dibeli untuk kepentingan usahanya. Pada saat Howard memiliki perusahaan Heath Company, beliau menambah rangkian produk dari hanya memproduksi pesawat tuk sipil dan militer, Heath Company membuat juga alat-alat ukur presisi seperti VTVM, oscilloscope dan radio komunikasi untuk industri kedirgantaraan (aircraft industry). Pemilik ke empat ini, yaitu Daystorm Inc. merubah misi perusahaan Heath Company dari pembuatan pesawat terbang menjadi perusahaan elektronika terkemuka di Amrik saat itu. Sebuah pabrik baru yang megah dibuat dan selesai di tahun 1958 di Benton Hill, Michigan (lihat foto). Divisi baru, yaitu HEATHKIT juga dibentuk tuk memproduksi perangkat elektronik dalam bentuk KIT.


Rupanya di era tahun 1950an sampai dengan 1980an, banyak HAM di Amrik sangat menggemari membuat atau merakit Transceiver dan alat-alat rumah tangga lainnya seperti TV, radio receiver, stereo dll dari KIT. Maka pada era tersebut banyak KIT di produksi oleh perusahaan-perusahaan dari yang Besar seperti Heath Company sampai yang skala "Home Industry" seperti Oak Hills Reserach/OHR, Hendriks QRP Kits, Elecraft, dll. Di era tersebut dimana permintaan Kit Radio cukup baik, banyak juga perusahaan "Home Industry" berhasil dan menjadi perusahaan menengah seperti ELECRAFT yang sangat popular dengan produk transceiver KIT seperti Elecraft K1, K2 dan K3.

Sebaliknya, ada juga perusahaan "tua" seperti Heathkit yang dibentuk di era tahun 1912 di Amrik dan berjaya di era tahun 1950an sampai dengan awal 1990an akhirnya "tutup pintu" alias bangkrut. Antara lain perusahaan besar ini tidak bisa lagi melawan barang-barang impor dari Jepang, Taiwan, Korea Selatan dan sekarang ini dari the Mighty China !! Lagi pula, karena pola hidup manusia di era tahun 1990an-2000an sudah banyak berubah atau super sibuk, terutama dengan adanya teknologi muktahir dalam segi "communications", "information super high way via internet" dan smart phones, maka secara keseluruhan, komunikasi via radio sudah dianggap JADUL atau tidak praktis. Kaum Manusia juga sudah makin sibuk dan maunya cuma ke hipermart tuk membeli barang yang siap pakai, memakai dan membuang. Tidak lagi mau pusing-pusing membuat radio dari kit atau membuat mie dari tepung dan telur tapi langsung yang siap saji.

Maka, tidak heran lagi kalau perusahaan seperti Heathkit yang sudah besar tidak bisa "berbalik arah" dengan cepat tuk mengikuti trend dunia yang baru dan dinamis. Akhirnya mereka menyerah. Di tahun 1990an, the Heath Company tidak lagi membuat KIT tapi memfokus dirinya dibidang Pendidikan / Education tuk sekolahan dan perusahaan swasta dengan menggunakan teknologi muktahir. Namun dikarenakan resesi dunia yang cukup panjang ini, diawal tahun 2012, Heathkit Educational Systems juga telah berhenti kegiatan nya dan sepertinya akan melempar "Handuk Putih" atau "TUTUP" selama-lamanya.


Apapun yang akan terjadi kepada Heath Company, yang pasti perusahaan ini sudah memberikan banyak kontribusi kepada pengembangan High Technology.di dunia ini. Produknya sangat luas dari alat-alat ukur dasar seperti Dip Meter, VTVM, kounter frekuensi, oscilloscope, TV, h-fi stereo, transceiver, alat musik sampai komputer, bahkan robotics (lihat foto-foto diatas and dibawah). Semuanya dalam bentuk KIT yang harus dirakit oleh pemakainya atau user.

Yang jelas, banyak pencipta perangkat High-Tech seperti co-founder Apple Computers, Steve Wozniak dan mantan CEO Apple Computers, alm. Steve Jobs (my Hero !!) adalah penggemar produk-produk Heathkit. Banyak pula insinyur yang ternama juga penggemar Heathkit. Sepertinya produk Heathkit menjadi "katalis" dan inspirasi untuk banyak orang dan saya yakin Heath Company secara tidak langsung juga berhasil mencetak kaum Hawa yang lebih Kreatif. Sayangnya, sekarang ini tidak ada lagi perusahaan seperti Heathkit dan dunia ini sudah menjadi dunia dengan konsep serba siap pakai/siap saji dan juga siap buang karena tidak ada waktu lagi atau sangat mahal tuk diperbaiki, hehehe.



Model transceiver yang saya kerjakan saat Long Long weekend ini adalah transceiver HEATHKIT HW-101 yang sering dijuluki sebagai HOT WATER Wan-OH-Wan (lihat foto dibawah dari sebuah iklan dari tahun 1970an). Kenapa HOT WATER atau air panas? Dikarenakan transceiver ini masih menggunakan TABUNG/Vacuum Tubes sebanyak dua puluh buah dan kalau sudah "warm up", radio ini lumayan hangat dan bisa digunakan tuk memasak air !! hehehehe. Saya yakin rekan-rekan penghobi Home Brew atau yang seneng buat radio Cepek Meter AM (100 M) yang menggunakan tabung dapat mengerti maksud saya. :)




Kembali kepada Heathkit HW-101, transceiver ini diproduksi dalam bentuk kits dan ditawarkan kepada komunitas HAM seluruh dunia dari awal tahun 1970an sampai pertengahan 1980an. Infonya bahwa lebih dari 40,000 unit terjual. Di Indonesia, sayangnya cuma satu rekan yang saya tau mempunyai transceiver ini, yaitu OM Hari, YC1RHS di Cilegon. Merek Heathkit di Indonesia tidak terlalu dikenal dan produk yang paling umum adalah VTVM (volt meter) dan Linear Amp model SB-220 (1 KW) dan SB-200 (500 Watt) yang masih banyak dipergunakan oleh rekan-rekan amatir.

Di Amrik, HW-101 ini dijuluki sebagai POOR MAN's Collins. Di era tahun 1960an, produk Transceiver Collins seperti seri KWM harganya sangat tinggi sampai lebih dari  US$2000 tuk transceiver dan PSU nya saja dan itu juga uang dolar di tahun 1960an. Mungkin kalau distel ke tahun sekarang bisa mencapai Rp100 jutaan !!! Maka Heathkit membuat transceiver yang mirip dari segi desain dan teknologi seperti Collins KWM tapi dengan harga yang sangat terjangkau oleh konsumen umum (mass market) dan khususnya untuk komunitas radio amatir (radio amateurs). Kit HW-101 dijual dengan harga US$300an atau kurang lebih senilai Rp15 jutaan sekarang ini. Collins memfokuskan dirinya untuk melayani segmen pasar militer, pemerintahan dan korporasi seperti perusahaan tambang minyak, emas dan semacam nya. Saat itu belum ada produk Jepang yang murah meriah membanjiri pasar transceiver di Amrik, maka HW-101 ini sangat popular. Bahkan, kalau kita lihat desain dari produk Yaesu dan Kenwood di era tahun 1960-1970an, ada banyak bersamaan atau kemungkinan besar sekali bahwa produk Jepang saat itu "meniru" pula desain produk-produk Amrik. Selain HW-101, Heathkit juga mengeluarkan Transceiver kit khusus tuk HF SSB only yang monoband seperti model HW-12 (80m), HW-22 (40m) dan HW-32 (20m). Harganya lebih terjangkau lagi (lihat foto dibawah) dengan harga Rp 3 jutaan nilai uang sekarang.


Selama beberapa hari ini, saya sempet melakukan beberapa hal untuk menyempurnakan kembali HW-101 yang saya beli dari Amrik hampir dua tahun yang lalu. Final tuk PA nya menggunakan sepasang 6146 polos dan driver nya menggunakan 6CL6 yang cukup langka. Audio section nya menggunakan tabung 6GW8 dan, IF Amp, product detector, mic amp dan Oscillator mengunakan tabung 6AU6, 6BN8, 12AU7 dan 12AT7. Total tabung sebanyak 20 tabung (lihat foto dibawah).


Selain mengetes seluruh tabung-tabung dengan menggunakan tube tester merek Sanwa, saya dan rekan OM Edwin juga melakukan beberapa perbaikan terutama mengganti kapasitor dan resistor yang telah "melar" nilainya atau bocor. Pengukuran resistor dan voltage saya lakukan dengan VTVM Heathkit yang sudah dikalibrasi ulang. Tabung-tabung yang telah lemah juga diganti seperti ada dua buah tabung 6AU6 di VFO dan MIC AMP yang sudah mau habis emisinya diganti dengan yang baru (thanks OM Edwin, YD0OOV atas suplai tabung baru nya). Chasis nya juga saya bersihkan dengan kuas dan ditiup dengan angin kompresor. Trafo dan koil-koil tuk RX and TX saya alignment ulang dengan menggunakan Signal Generator yang so-pastinya merek Heathkit juga, hehehe (lihat video dibawah ini dengan OM Edwin sebagai Montir HW-101nya). Terdengar audio HW-101 saat receive menggunakan eksternal spiker dimana audio bu Hani, YC0UI terdengar dengan merdu dan baik dengan kualitas HI-FI di band 40 meter (dung-dung cis cis kah?!). :)



Sesudah dilakukan pembersihan, perbaikan dan alignment ulang, tiba saatnya tuk menge-tes HW-101 on air. Beberapa on air testing dilakukan pada Sabtu siang (19 Mei) di 40m dengan beberapa rekan seperti OM Amri, YC0TIO dan bu Yeti YF0ADO dengan audio report yang sangat baik. Lalu saya melakukan tes CW dengan rekan DX JJ3JL yang sempet saya rekam dan download videonya di YouTube. Link ke videonya sbb:

http://youtu.be/-5X9LVWWV1s

Hasil testing TX and RX sangat membahagiakan dan selesai pula proses "restoration" radio klasik ini (lihat foto dibawah). Terus terang, banyak radio moderen yang jauh lebih canggih dibanding radio klasik ini, tapi ada yang bisikin saya bahwa, "JOY, radio moderen bisa dibeli dengan uang, kalau HW-101, ada uang pun ga tentu bisa dibeli !!"..Sepertinya saya setuju dengan bisikan rekan saya ini 100% !! Kalau menurut saya, Real Radio GLOWS in the Dark. Yang lain cuma radio plastik. Ga ada serunya..hehehe..


So, kepada rekan-rekan pembaca, mohon maaf kalau ada kata-kata yang tidak berkenan dan mohon maaf juga bahwa BLOG saya ini jarang diupdate. TAPI saya berjanji bahwa BLOG ini akan tetap diupdate dengan artikel yang mudah-mudahan tidak jenuh, bosan atau "itu-itu lagi", so SABAR yaaa. Saya tetap berupaya tuk melakukan update. Sering-sering mampir ke BLOG saya ini tuk "ceking-ceking" update berikutnya. Thanks very much sebelumnya. :)

Salam hangat kepada semua rekan-rekan dan sekali lagi Have a nice Long Long Weekend !!

Salam,
73, de JOY/YB0NSI.

Senin, 19 Desember 2011

CQ CQ CQ DX dengan Pswt CB dan pswt QRP 20m Homebrew

Hi Rekan2,

Mohon maaf sebesar besarnya karna setahun ini banyak kerjaan, maka saya belum sempet mengupdate blog..Di ujung tahun 2011 ini, saya ingin menulis pengalaman saya menggunakan perangkat radio CB Magnum tuk DXing, mumpung propagasi untuk 10M sedang terbuka luas..Disamping itu, sepanjang tahun ini, saya akhirnya menyelesaikan pswt QRP/5W dari Kit, yaitu BitX20..Kit ini dirancang oleh seorang Ham dari India dan kitnya juga saya beli dari India..Namun untuk rekan2 yang berminat dapat juga beli dari OM Yoke di Malang..Google saja "YOKE BitX 20 Malang"..Kualitas PCBnya sangat bagus dengan harga yang sangat terjangkau dibanding harga import, hanya komponen harus dibeli secara terpisah.

Pertama, saya ingin perkenalkan pswt HT tuk band 10m, 11m dan 12m merek Magnum HT-1012..Pswt sebesar HT 2 meter biasa memiliki fitur fitur yang cukup canggih and lengkap, yaitu mode AM, FM, LSB dan USB. Power Output dengan menggunakan baterai warung sebesar 2 Watt saja dan kalau menggunakan aksesoris tuk disambung ke PSU 13.8V power output nya meningkat menjadi hampir 4 watt saat voice peak di mode SSB..


Berikut saya mencantumkan video You Tube yang menampilkan HT-1012 ini "in action"..dengan antenna Yagi 10m Homebrew ketinggian 25 meter di tower, saya berhasil melakukan 2 way QSO dengan stasiun DX dari India, VU2DSI..Rasanya sangat memuaskan dan kagum bahwa dengan pswt HT 2 W yang biasanya cuma tuk ngobrol sesama tetangga, yang HT ini bisa melalang dunia..hihi



Pswt CB 10/11 meter berikutnya yang kompak dan seperti pswt 2 meter moderen adalah Magnum 257 yang saya pernah tulis di blog saya di Bulan Nop 2010 lalu..Magnum 257 ini walaupun ukuran kecil atau kompak memiliki fitur yang canggih and komplit..Power Outputnya bisa menyampai 30W..Berikut video saat saya melakukan DXing dengan stasiun DX dari Jepang, JG5GQS..



Saya lanjuti dengan pswt CB dari keluarga Midland buatan tahun 1990an, yaitu Midland Alan 9001..Pswt ini saya beli dari seorang HAM asal Amrik dengan keadaan baik namun sepertinya Final PA nya sudah tidak ori (mungkin pernah putus dan diganti dengan 2SC-1969)..Aslinya pswt ini menggunakan MRF-455 sebagai final dengan output 20-25W..Namun yang saya punya hanya bisa memberikan output sebesar 7-8W, tapi tidak kalah dari segi sepesifikasi dan performance dibanding dengan pswt CB yang lebih moderen..Bahkan suara modulasi dari Midland ini lebih "bright dan clear" dibanding pswt Magnum yang sebelumnya..Berikut adalah cuplikan video saat saya melakukan DXing dengan stasiun dari India, yaitu VU2YAP dengan menggunakan mic Astatic D-104M6B..



Pswt terakhir ini adalah pswt Homebrew yang saya beli dalam bentuk kit lengkap, yaitu BitX 20 Version 3 dari India..Pswt ini hanya monoband di Band 20M dan output hanya QRP atau 5 Watt di mode SSB Phone..



Dengan antena monoband 20M rotary dipole ditower dengan ketinggian 25 meter, saya dapat berhasil melakukan DXing dengan 5 benua, yaitu, Afrika, Amerika, Eropa, Asia dan Oceania..Lumayan juga dengan pswt sederhana dan modal nekat, hihi..

Berikut adalah cuplikan video saat saya melakukan DXing dengan rekan dari New Zealand / Oceania, yaitu ZL3FV..



Demikian ulasan saya tentang pengalaman saya melakukan DXing sepanjang tahun 2011 dengan perangkat kecil dan sederhana..Tidak perlu menggunakan pswt yang super mahal atau menggunakan high power/QRO..Cukup dengan antena yang bagus dan power kecil sudah OK !! Antena yang saya gunakan adalah sebagai berikut:


Ketinggian tower : kurang lebih 23M
Antena Atas : 10M Homebrew Yagi 3 element, buatan Om Win yang sering CQ CQ juga di Free-Band.
Antena Bawah : Single Element Rotary Dipole monoband 20m dari Om Franki, Jakarta.
Rotator : KOPEK AR-1002 (murah-meriah)..

Mudah-mudahan kepada rekan-rekan yang telah membaca tulisan saya ini akan mendapat inspirasi tuk melalukan DXing dengn pswt radionya yang sederhana..Paling penting Antena nya !!

Saya ingin mengambil kesempatan ini tuk mengucapakan Selamat Merayakan Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2012 !! Mudah-mudahan di tahun baru yang akan datang ini akan lebih baik untuk kita semua dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya..

Salam Hangat dan 73,
de JOY/YB0NSI.

Selasa, 16 November 2010

Radio CB Moderen; Magnum 257 dan Magnum Omegaforce 45

Di tahun 1980an, seneng sekali saya bisa berkomunikasi dengan rekan-rekan di seluruh nusantara dan negara tetangga hanya menggunakan radio CB dengan power yang hanya cuma 4 - 5 Watt AM dan 8 - 10 Watt SSB (lihat artikel saya di blog ini)..Antenanya pun hanya sederhana saja dan bisa "homebrew" atau bikin sendiri dengan simple wire dipole atau vertikal (menggunakan aluminium tubing)..Kadang pada saat propagasi lagi "maksimum" atau "terbuka", sering kali kita bisa berkomunikasi dengan Eropa, Asia, Latin Amerika, Amerika Utara, Afrika, Australia, kepulauan Pasifik dan Russia..

Sejak tahun 1970an dimana radio CB mulai popular di Amerika, Eropa dan sampai ke Indonesia di awal tahun 1980an, perkembangan teknologi di bidang radio-elektronik sudah sangat pesat..Surface mount technology (SMT) dan miniturisasi sudah sangat umum di tahun 1990an dan teknologi "LCD screen" sudah menjadi hal yang tidak aneh lagi di tahun 2000an dikebanyakan barang-barang elektronik tuk konsumer..Saya bahkan pernah melihat "rice cooker" elektrik yang ada layar LCD nya untuk memberikan informasi "COOKING", "READY" dan "HEATING"..Di tahun 1970an, "rice cooker" cuma ada tombol "ON" atau "OFF" yang sederhana..

Perkembangan radio CB juga tidak jauh berbeda dibanding dengan barang elektronik tuk konsumer..Selama 30 tahun ini telah banyak perubahan dari sisi power, desain, dimensi dan fungsi..Pada dasarnya, desain CB sangat sederhana dan hanya mencakup 11 meter..CB yang moderen secara dasar tidak berbeda jauh dari "desain lama", hanya CB sekarang ini telah menggunakan microchip/i.c atau kata kerennya adalah "Microprocessor Controlled Transceiver", SMT dan teknologi LCD display..Di era tahun 1980an, cuma radio amatir yang kelas atas/top end yang menggunakan teknologi PLL (Phase Locked Loop), digital counter atau LCD display, frequency memory, scanning dan noise filter..Sekarang ini, radio CB juga tidak kalah keren sama radio amatir top end dengan fitur-fitur seperti microprocessor controlled, PLL, multi-band (10m, 11m dan bahkan 12m), hi-power (rata-rata 30W SSB dan 15M AM, bahkan ada CB yang outputnya sampai 80W seperti Magnum Omegaforce 45 HP dan Magnum 257 HP), multi-mode (AM. FM, LSB, USB dan CW), Split Frequency tuk Repeater Accessibility (sangat popular untuk 10m FM di Eropa dan Amerika), programmable frequency (terutama untuk akses ke repeater), ringan (rata-rata hanya 2 Kg), kecil seperti radio 2 meteran model baru dan banyak fitur lain yang tidak umum tapi berguna misalnya Auto-Scanning, Channel Memori, Low Pass Filter (untuk mengurangi background noise seperti di CB merek Hurracan), Noise Blanker/NB, Automatic Noise Limiter/ANL, Roger Beep, Digital Echo (modulasi kita seperti di Karoke, hihi), Talk Back function (terutama tuk diruangan yang brisik seperti mengoperasikan CB di dalam truk, dimana kita dapat mendengar apa yang kita sedang bicarakan dari speaker CB), Tone Control (tuk menyetel RX audio mau lebih nge-Bass atau Treble), Digital SWR and RF meter dan variable power output (bisa di stel tuk QRP/5 W)..

Salah satu CB moderen yang saya sangat gemari adalah merek MAGNUM yang diproduksi oleh perusahan Perangkat Komunikasi, RF Limited USA..RF Limited didirikan di tahun 1980 dan fokus dalam desain dan produksi alat-alat komunikasi kelas atas/top end..Sekarang ini, produk RF Limited mencakup radio CB dengan merek Magnum, mikrophon merek Addonis yang sangat popular dan kamera video/mic tuk pengguna motor dengan merek Motocomm..

Foto dikiri memperagakan CB Magnum (11m dan 10m) yang sangat popular, yaitu model S9 (produksi akhir 1990an)..Selain S9, Magnum 257 (awal th 2000an) dan Magnum Omegaforce 45 (pertengahan th 2000an) juga sangat popular terutama di Eropa dan Amerika..Suksesnya CB Magnum dikarenakan pemilik utamanya, Mr. Sam Lewis adalah seorang pedagang radio komunikasi yang sejati..Beliau adalah pemimpin usaha/CEO RF Limited USA generasi ke II (ayahnya adalah founder dan telah almarhum)..CEO Sam sangat mengerti apa yang di inginkan oleh pengguna radio HF, terutama pengguna radio CB..Untuk dapat memproduksi radio yang murah tapi bagus atau cost effective, RF Limited kontrak dengan sebuah pabrik radio komunikasi terkemuka di mainland China dan di Phillipines..Research and Developmentnya (R&D) tetap di USA..

Di foto kiri adalah CB Magnum Omegaforce 45 (atau S 45)..Power output rata-rata 30W pep dan radio ini memiliki banyak fitur moderen yang telah disebutkan diatas..Saya sering menggunakan radio ini tuk bekerja di band 10 meter dan hasilnya sangat memuaskan..Receivenya sangat peka atau "hot receiver" walaupun "noise level" nya agak tinggi dibanding model S9..Fitur lain yang saya suka adalah "5 Memory Channel" dimana saya bisa simpan lima channel dengan frekuensi dan mode favoritku, yaitu 27.555 Mhz/USB, 27.405/USB, 27.385/LSB, 28.460/USB dan 27.125/AM..Dengan menggunakan auto-scanning, radio ini akan scanning 5 frekuensi favoritku sampai ada stasiun disalah satu frekuensi yang aktif dan proses scanningnya akan berhenti sejenak dan kalau saya tidak non-aktifkannya dengan pencet PTT Mic, ia akan lanjut scanning lagi..Dengan demikian, saya dapat melakukan hal lain sambil menunggu ada stasiun yang aktif di salah satu frekuensi..Kalau saya mau ikut nimbrung, saya tinggal pencet PTT dan sebutkan "break!!" tuk bergabung..Sangat praktis kan? :)

Modulasi report yang saya sering dapat dari rekan lawan bicara/qso saya adalah, "clear and bright modulation"..Bahkan, banyak rekan yang mengira saya sedang menggunakan radio HF ALL BAND yang top end/kelas atas..Kebanyakan mereka kaget saat saya menyebutkan bahwa saya sedang menggunakan radio CB kecil..Yang membantu mendorong modulasi operator adalah di desain MIC nya yang menggunakan "amplified electret condenser mic" yang mengambil DC voltagenya dari mic jack radio..Perubahan frekuensi bisa dilakukan langsung dengan menggunakan tombol "up or down" yang terletak diatas MIC..

Pada saat CQ CQ DX di 10 meter atau di freeband/27.555 USB, fitur lain yang sangat berguna adalah Noise Blanker beserta ANL yang dapat mengurangi interference noise/QRM dan tone control untuk mengubah audio receivenya cendrung ke "treble" supaya lebih mudah tuk dikopi..Untuk kongko-kongko dengan rekan-rekan lokal di 11 m, saya cendrung stel ke "bass" supaya modulasi rekan-rekan lokal dapat terdengar lebih mantap/dung-dung-cis !! :)

Di Mode AM, radio ini menyediakan fitur yang inovatif, yaitu TOP GUN modulator (seperti di S9) dimana dengan power output AM yang kecil, misalnya 2 Watt saja di AM, output yang dipancarkannya bisa mencapai 15 Watt lebih..Hasilnya adalah modulasi AM yang jernih dan kuat..Dalam sisi RX di AM, modulasi rekan-rekan dapat diterima sangat baik dengan filter AM yang cukup lebar..

Fitur terakhir yang sering saya gunakan adalah clarifer tuk TX and RX yang terpisah..Seringkali saya menerima rekan-rekan dengan frekuensi yang kurang zero-beat..Dengan menggunakan RX clarifier, saya dapat lakukan zero-beating modulasi rekan bicara supaya lebih nyaman dalam melakukan suatu QSO..Sebaliknya, kalau saya diterima kurang zero-beat oleh lawan bicara, saya dapat menyetel clarifier TXnya tanpa harus membuka casing radio seperti yang saya sering lakukan untuk CB jadul/vintage..


Model yang di foto kiri ini adalah Magnum 257..Secara umum, fitur yang disajikan oleh model 257 ini adalah sama dengan Omegaforce 45..Keunggulan model ini adalah dimensinya yang lebih kecil dan enteng dibanding Omegaforce 45..Jadi sangat mudah untuk dipasang dikendaraan yang kompak/kecil dan lebih enteng (kurang dari 2 Kg) tuk dibawa camping dan jalan-jalan..Display LCDnya juga sangat bright (dapat distel) dengan ukuran layar Blue LCD yang lumayan besar..Secara operasionil dan fitur, tidak ada perbedaan yang signifikan antara Magnum 257 dan Magnum Omegaforce 45..Cuma tergantung selera pemakai..Saya lebih suka desain Omegaforce 45 yang lebih Klasik dibanding 257 yang desainnya lebih moderen dan lebih mendekati radio 2 meteran daripada radio CB biasa..

Disamping dari segi desain, Omegaforce 45 lebih gampang tuk dioperasikan dengan banyak fitur yang dapat distel langsung dari tombol-tombol yang tersedia di muka radionya..Kalau di 257 banyak fitur yang harus diakses melalui sistim menu dan terkadang saya lupa langkah-langkah yang diperlukan tuk menggunakan fitur tertentu dan harus membaca buku pedomannya..

Nah, mana yang Anda akan pilih dari dua radio CB yang moderen dan canggih ini? Semua tergantung selera..Di Jakarta, harga baru Magnum Omegaforce 45 sekitar Rp3 juta dan tuk Magnum 257 sekitar Rp2.5 juta..Jadi tidak berbeda jauh, tapi untuk yang lebih cenderung mengoperasikan radio CB seperti CB era tahun 1970-80an akan cendrung memilih Omegaforce 45..Yang lebih trendy akan cenderung memilih Magnum 257..

Tuk rekan-rekan yang ingin membeli atau mengetahui lebih lanjut lagi kedua radio ini dapat menghubungi saya lewat email di yc0nsi@yahoo dot com.. (kata dot di ganti dengan huruf titik)..

Tuk menutup artikel ini, saya ingin mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Adha, Mohon Maaf Lahir dan Batin" kepada seluruh pembaca blog ini yang merayakannya..

Salam Hangat,
JOY/YC0NSI

Kamis, 09 September 2010

Small is Beautiful..the Mizuho MX-3.5s QRP Transceiver..

Di Dunia ini, umumnya "Lebih Besar Lebih Bagus"..Terus kita juga sering dengar komentar, "Lebih Besar Lebih Keren !!", sering juga terdengar ekspresi bahwa "Lebih Besar Lebih Enak !!", dan ada juga yang mengeluh, "Yang Besar Tidak Tentu Hebat !!"..Wah, bingung juga ya, tapi yang pasti, "Yang Kecil Tidak Tentu Jelek !!"..Kepada pembaca blog ini yang saya sangat hormati, mohon anda jangan salah interpretasi karena saya bukan sedang bicarakan hal-hal yang aneh, tapi tentang transceiver HF Vintage yang kecil dan mungil tapi hebat atau "Small is Beautiful" !!..

Yang pasti kriteria transceiver "Small is Beautiful" ini harus memiliki dimensi yang relatif kecil, enteng, sangat portable, gampang dioperasikan dan "self-powered" tanpa harus menggunakan aki kering luar atau auxillary power supply unit..Cukup dengan baterai warung dan bertahan lama, alias, tidak boros..Mungkin pembaca sudah mengetahui banyak radio-radio Handy-Talkie atau HT era tahun 1980an yang memenuhi kriteria tersebut, cuma sayangnya, banyak HT umumnya adalah radio 2 meter/VHF atau 70 cm/UHF, seperti Icom IC-2N dan sesamanya..Jarang sekali ada radio HT buatan tahun 1980an yang beroperasi di band HF mode SSB/CW..Saya cuma mengetahui dua merek transceiver High Frequency SSB/CW dalam bentuk HT buatan tahun 1980an, yaitu Mizuho dan Tokyo Hy-Power..

Sayangnya HT Tokyo Hy-Power model HT-750 agak besar dan berat dibanding dengan merek Mizuho..Cuma model HT-750 adalah 3-bander, yaitu 15m, 40m dan 6m dan Mizuho cuma monobander..Tapi dimensi Mizuho jauh lebih kecil dibanding dengan HT-750..

Transceiver yang saya akan melakukan review adalah transceiver monobander merek Mizuho..Mizuho di produksi oleh sebuah pabrik radio yang menkhususkan diri tuk mendesain dan menproduksi RADIO QRP (power tidak melebihi 5W) dan accessoriesnya..Fasilitas pabriknya hanya ukuran home industri di Jepang, yaitu Mizuho Tsushin Company..Transceiver QRP dan accessoriesnya di produksi sejak awal tahun 1970an sampai Desember 2004..Sekarang ini, pabrik tersebut masih beroperasi, namun tidak lagi menproduksi radio-radio QRP..hanya menproduksi kit elektronik tuk sekolah (seperti kit TULUS)..

Mizuho yang ditampilkan di foto adalah model MX-3.5S untuk 80 meter CW/LSB band..Transceiver ini di produksi di tahun awal 1980an dan sekarang sudah menjadi barang langka atau Collectors Item..Kristal standar nya hanya bisa beroperasi di band CW/Digital, yaitu di range frekuensi dari 3.525 Mhz sampai 3.550 Mhz..Di mode CW ini, kita bisa melakukan komunikasi 2 arah dengan semi QSK..Tuk beroperasi di 75M yaitu di mode Phone/LSB di frekuensi 3.800-3.850 Mhz, dapat dibeli kristal tambahan..Sayangnya, kristal tersebut tidak dapat dibeli langsung dari pabrik Mizuho dan hanya dapat dibeli dari vendor vendor kristal seperti International Crystal  di USA dan lain-lain..

Power Output Mizuho MX-3.5s hanya 2W+ dengan menggunakan 6 baterai warung ukuran AA atau menggunakan adaptor AC to DC sebesar 9 V @ 1 Amp..Tombol-tombol putaran yang tersedia adalah tuk Volume, Tune dan RIT..Tersedia juga PO Meter yang kecil tapi sangat peka, switch tuk Noise Blanker dan switch tuk memilih Kristal 1 (3.525 Mhz - 3.550 Mhz) dan Kristal 2 (3.550 Mhz - 3.575 Mhz) ..Dibawah radionya, tersedia colokan tuk CW Keyer, colokan tuk menggunakan Adaptor DC power supply dan Mode Switch tuk memilih beroperasi di mode CW atau mode LSB/Voice..

Berat radio ini hanya kurang dari 850 gram dengan 6 baterai AA dan antenanya terpasang..Jadi sangat enteng dan portable..Dengan radio ini dan keyer Lambic external merek MFJ, saya pernah coba melakukan QSO di Mode CW di frekuensi 3.525 Mhz dengan beberapa rekan-rekan dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Singapura dan Malaysia..Lumayan lah dengan power hanya sedikit lebih dari 2W, sudah bisa melakukan DX contact dengan negara tentangga..Sangat Versatile dan beneran Portable..



Bagaimana dengan performance nya? Di mode LSB, receivenya lumayan peka dan seperti HT biasa lainnya, operator HT Mizuho bisa menggunakan hand/speaker Mic eksteren atau cukup dengan menggunakan MIC dan speaker yang built-in..Audio dari speaker built-in yang hanya sebesar empat sentimeteran sudah cukup bagus dengan kualitas modulasi yang cukup jelas dan bulat..Built-in condenser MIC nya juga peka dan saya sering dapat audio report yang baik dari rekan "orong-orong" di frekuensi "bawah"..hihihi..Sayangnya, saya tidak ada kristal tuk beroperasi di 75m LSB voice mode (3.8 Mhz- 4.0 Mhz)..

Di mode CW, receiver nya bisa dikategorikan sebagai "hot" atau peka..Bahkan sinyal-sinyal yang lemah dapat terdeteksi dengan menggunakan antena vertikalnya saja..Selectivity lumayan tajam tuk kelas radio HT dan kualitas tone cukup bersih dan enak didengar tanpa menggunakan headphone tuk mencopy..

Dengan antena vertikal, baterai warung dan posisi transmit diatas dak QTH saya, saya dapat berkomunikasi dengan rekan-rekan di jawa barat dengan RST 599, lumayan dengan 2W+ saja..Dengan menggunakan antena rotary dipole dan baterai warung, saya pernah berkomunikasi DX dengan rekan-rekan di Malaysia dan Singapura di mode CW, namun RST report dari mereka cuma 557, atau cukup sempurna..

Tuk rekan-rekan yang ingin mengetahui lebih lanjut lagi, bisa di Google di internet dengan kata kunci Mizuho MX-3.5s atau bisa menghubungi saya di email saya; yc0nsi@yahoo dot com (kata dot diganti dengan ".")..

Demikian review singkat saya tentang transceiver langka ini dan mudah-mudahan berguna tuk penggemar QRP/CW operator terutama untuk HAM/amatir radio operator yang adventurist atau suka petualangan/outdoor activities..Transceiver Mizuho ini sangat cocok sebagai alat komunikasi jarak jauh yang kecil dan enteng, portable, hemat energi/baterai dan penuh dengan fitur-fitur yang berguna..

Bayangkan kita sedang berkemah/camping dengan keluarga di salah satu kaki gunung di Jawa Barat dengan hawa nya yang segar dan pemandangan yang "picture perfect"..Dengan santai dan sambil "enjoying the view", kita dapat berkomunikasi di mode CW maupun LSB/Voice, sambil minum kopi hangat dan menghisap Samsu filter..Mantap!! .... :)

Salam,
JOY/YC0NSI

PS: Selamat Merayakan Hari Raya Idul Fitri 1431 H tuk rekan-rekan yang merayakan nya .. Mohon Maaf Lahir dan Batin..

Jumat, 16 Juli 2010

Ramai-ramai memonitor Beacon yang diluncurkan Roket LAPAN-ORARI RX-200..

Pada tanggal 20 Juni lalu kira-kira pukul 7 pagi, XYL sempet bingung kenapa pada hari Minggu pagi saya sudah bangun dan sepertinya langsung sibuk..Biasanya di weekend, saya dan XYL ngobrol-ngobrol santai dulu sebelum memulai kegiatan, tapi pada pagi itu, saya cuma menyapa selamat pagi, mandi dan langsung menghilangkan diri dari kamar tidur dan menuju ke ruang radio..XYL sampai mengira saya mau menerima tamu penting dan ikut gelisah..

Tidak lama kemudian, XYL mampir ke ruang radio sambil membawa sarapan pagi..Pagi itu, beliau menyediakan kopi favorit ku, yaitu Kopi Bali yang kebetulan oleh-oleh dari saudaranya yang baru balik bertugas di pulau Dewata dan ubi rebus..Sambil mengupas kulit ubi rebus tuk saya, beliau menanya, "Ada apa sih Pah?", katanya dengan wajah manisnya yang agak cemas..Saya cuma menjawab, "Wah, hari ini hari yang penting bagi ORARI !!"..XYL lalu menjawab, "Oh Getoh, kirain ada emergensi apaan sih, sampai buru-buru kabur ke atas?!"..Saya sambil kunyah ubi rebus sambil menjawab kembali, "Mah, hari ini Bangsa kita mau membuktikan ke masyarakat seluruh dunia bahwa kita juga bisa meluncurkan roket dengan payload sebuah beacon dan seluruh anggota ORARI di himbau untuk memonitor sinyal beacon tersebut."..

Walaupun XYL tidak hobi radio, beliau adalah seorang Insinyur Tehnik lulusan Trisakti dan pernah bekerja lama di pabrik SONY di Cikarang di tahun 1990an dan beliau cukup paham tentang teknologi radio..Dia lanjut menanya, "Sepertinya baru-baru ini ada berita bahwa roket yang diluncurkan oleh Anak Bangsa kita sempet nyasar dan jatuh di rumah orang ya Pah? Apa hari ini akan kejadian seperti itu lagi tidak?!"..Saya menjawab, "Tidak lah Mah, kali ini LAPAN atau Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional sudah bisa mengatasi masalah-masalah operasionil seperti itu dan tuk kali ini, ORARI bekerja sama dengan LAPAN tuk meluncurkan payload milik ORARI dalam bentuk beacon setinggi 20 kilometer dan payload tersebut akan memancar kode morse di band 2 meter mode FM dengan power cuma 1 watt, hebat kan Mah?!" Sambil minum kopi Bali dengan aromanya yang mantap, saya lanjut, "Rencana peluncuran nya jam 8:30 pagi ini dari daerah GARUT dan rekan-rekan dari seluruh Nusantara akan coba medecode sinyal morse tersebut dan lapor kembali ke ORARI Pusat."..

XYL dengan bahagia memotong pembicaraan saya dengan mengatakan, "Wah hebat ya Pah Bangsa kita ini sudah bisa meluncurkan roket beserta beacon, ga kalah donk sama negara-negara berkembang lain seperti India dan China, jangan-jangan tar dapat hadiah juga dari ORPUS tuk membantu memonitor, ya kan?!"..Maklumlah, XYL sekarang sebagai ibu Rumah Tangga sudah kebiasaan di iming-iming hadiah dari Pusat Perbelanjaan, Bank sampai nonton gratis dihari-hari tertentu di bioskop kesayangan kita..Sambil menghisap rokok Samsu Filter, saya menjawab, "Tidak ada hadiahnya Mah, paling cuma diberikan sertifikat tuk kenang-kenangan bagi anggota yang ikut membantu dalam kegiatan pagi ini."..Dengan wajahnya yang agak kalem, XYL lalu mengatakan, "OK deh Pah, have fun ya and mudah-mudahan sukses acara peluncuran roket dan beacon LAPAN-ORARI dan jangan lupa siang ini kita ada janji mau makan siang bersama keluarga."..XYL lalu meninggalkan ruang radio sambil membawa piring yang sekarang tinggal isi kulit ubi rebus..Saat itu, jam digital clock diatas transceiver Icom saya sudah menunjukan jam 8 kurang 10 menit..

Saya lanjut dengan persiapan tuk memonitor kode morse dengan menggunakan transceiver QRP Yaesu FT-817 dengan mode 2 meter FM dan antena Cushcraft Superboomer yang diarahkan ke Selatan Timur 135 derajat dan sebagai backup, saya menggunakan radio HT jadul ICOM IC-2N dan antena Hy-Gain Omni (lihat foto)..Frekuensi yang disetting adalah 145.000 mode FM..Saya juga membuat kabel jumper tuk menyambungkan output external speaker FT-817 ke input Soundcard PC jadul saya..Tujuan nya tuk merekam kode morse oleh komputer dalam bentuk .wav file tuk disimak kembali..Sesudah setting semuanya, saya coba rag-chew di English Program di Frekuensi 144.520 dan coba tuk merekam beberapa QSO pendek tuk memastikan bahwa semua "system-GO"..Sambil menunggu "Acara Utama atau the Main Event", saya akses milist ORARI tuk menunggu perkembangan terakhir dari rekan-rekan..

Pada saat itu, jam sudah menunjukan jam 8:20 menit dan di milist juga sudah ramai dengan rekan2 dari beberapa daerah di Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, Palembang sampai Gorontalo yang menyatakan STANDBY..Tidak lama kemudian, ada beberapa email yang masuk dari para rekan-rekan dilapangan yang menyatakan bahwa sudah di luncurkan dengan sukses dua roket tanpa payload..Wah, situasi tambah seru karena menurut milist, roket yang ketiga akan diluncurkan sesaat lagi dengan isi payload beacon yang sudah ditunggu-tunggu..Saat itu, jam sudah menunjukan jam 8:40 dan masih belum ada tanda-tanda bahwa beacon sudah aktif..Yang terdengar di FT-817 dan IC-2N cuma "silent"..Karena penasaran, saya buka squelch dan rupanya cuma kedengaran noise..Saya cek di IC-2N dan sama juga, cuma noise..

Pada pukul 9 kurang 10 menit, dapat email lagi dari rekan-rekan di lapangan bahwa peluncuran di tunda karena ada masalah dengan beacon yang tidak mau menyala atau aktif..Dengan kata lain Launching di Aborted karena Technical Problem..Wah, saat baca milist, saya agak kecewa tapi masih tegang karena sifatnya Delay bukan Batal..Jadi masih ada harapan bahwa "the Main Event" pagi itu masih akan bisa terealisasi..

Selama menunggu launching, terdengar di 145.000 acara "orong-orong"..Wah, memang sudah kebiasaan buruk di Negara ini bahwa banyak sekali rekan-rekan yang tidak memperhatikan aturan main atau etiket radio yang baik..Padahal sudah jelas-jelas diumumkan Standby di frekuensi 145.000 tuk acara penting ini, tapi masih saja ada yang iseng mencuat-cuat di frekuensi tersebut..Pantas, seperti yang pernah dibahas di milist ORARI belum lama ini bahwa kita pernah dikatakan sebagai "YB-IDIOT" oleh rekan-rekan di luar negri :( ..

Sambil menunggu dan mendengerin orong-orong, saya pastikan semua perangkat berfungsi dan siap (lihat video)..Pada pukul 9:32 WIB, masih belum ada tanda-tanda di freqkuensi maupun di milist ORARI bahwa akan diluncurkan roket ketiga yang mengangkut payload beacon yang telah di tunggu-tunggu..Yang terkopi jelas hanya sinyal NOISE seperti biasanya dan kadang-kadang muncul  si "orong-orong"..


Pada sekitar pukul 9:45 WIB, di milist muncul bahwa dalam beberapa saat lagi, roket ke tiga akan diluncurkan dan semua rekan-rekan disuruh Standby..Dengan jantung berdebar-debar, saya menunggu dengan semua sensor vital di badan "siap tempur", yaitu mata dan telinga di fokuskan ke Yaesu FT-817 dan ICOM IC-2N dan jari-jari ditangan Standy di tombol-tombol volume radio dan keyboard komputer..

Akhirnya pada pukul 9:47 WIB, The Main Event terjadi dan terdengar sinyal morse yang kuat sampai 20 Db diatas S-9 di layar kecil FT-817..Namun, hampir satu menit kemudian, sinyal menghilang dan di campur aduk dengan orong-orong yang sepertinya dari rekan rekan yang lupa bahwa kalau sedang memonitor menggunakan telinga dan bukan dengan mulutnya..Hasil rekaman nya dapat disimak di video berikut ini..


Nah demikianlah kode morse yang berhasil direkam di komputer jadul saya dalam bentuk .wav file dan saya merekam kembali dalam bentuk .mov file tuk dipragakan di blog ini..Mudah-mudahan rekan-rekan yang tidak sempet memonitor pada hari H nya dapat ikut simak kode morse yang di pancarkan oleh beacon ORARI tersebut..Dan tuk pembaca blog ini dapat mengetahui perkembangan teknologi yang sudah dapat digarap oleh Bangsa Indonesia dalam Rocket dan Radio Technology..Silakan tuk rekan-rekan yang mau dekode sinyal morse tersebut, dapat mengirim kartu QSL nya ke Orari Pusat dan tinggal sabar menunggu Sertipikat Khusus dari ORPUS..Tuk rekan-rekan ORARI dan pembaca lain nya blog ini yang ingin mengetahui lebih lanjut tentang acara ini, bisa di GOOGLE dengan di ketik LAPAN-ORARI..

Tidak lama kemudian, XYL kembali ke ruang radio dan menanyakan hasil monitoring saya..Saya "play-back" kembali hasil rekaman nya tuk XYL dan dengan wajahnya yang penuh senyum, beliau mengatakan, "Wah Pah, selamat ya kepada Anak Bangsa kita dan kepada rekan-rekan ORARI !!", dan sebelum saya dapat menjawab, beliau menyambungnya dengan pertanyaan, "Tapi roketnya tidak nyasar dan hantam rumah orang lagi kan Pah?!", dengan senyum lebar, saya menjawab, "Nah sekarang tugas Mamah tuk monitor acara berita di TV tentang masalah ini dan lapor kembali ke Papah ya.".. :)

Selamat berakhir pekan..

Salam, JOY/YC0NSI.. 

Senin, 05 Juli 2010

Musim liburan jalan-jalan "naik pesawat" RADIO melalang dunia ..

Di musim liburan sekolah atau disebut-sebut SUMMER BREAK oleh ABG, ruas jalan di Jakarta agak sepi dan tidak terlalu macet..Di mall-mall sekitar Jakarta pusat, selatan dan barat juga banyak turis lokal dari daerah yang sedang berlibur..Sebaliknya, banyak warga Jakarta yang jalan-jalan ke daerah dan ke luar negri..Paket Tur yang ditawarkan perusahaan Tur juga sangat menarik dan terjangkau..Kabarnya, paket liburan ke negara tetangga sangat popular dan paket tur ke negara-negara barat juga lumayan diminati..

Saya juga mau ikutan liburan dan melalang dunia tapi bukan naik pesawat terbang, cukup dengan pesawat radio gelombang pendek/SW :) .. Biayanya sangat murah, cuma listrik dan sedikit imaginasi..Setiap pagi, saya rajin mendengarkan / SWL program2 menarik yang disiarkan oleh VOA (siaran Bahasa Indonesia dari Washington DC), BBC (acara berita dalam Bahasa Ingris) dan Ranesi (siaran Bahasa Indonesia dari Radio Belanda)..Hampir setiap malam sesudah makan malam, saya sering mendengarkan program musik POP Mandarin yang disiarkan oleh stasiun2 dari Mainland China..Kadang saya mendengarkan radio "English Program" yang disiarkan oleh radio NHK Jepang dan DW-Deustche Welle (German)..Tuk, yang berminat, bisa dicek frekuensi dan jadwal di URL masing-masing stasiun sebagai berikut:

http://www.ranesi.nl/
http://www.dwelle.de/indonesia
http://www.voanews.com/indonesian/
http://id.chinabroadcast.cn/
http://www.bbc.co.uk/indonesian/

Dengan program yang menarik, sepertinya hampir setiap hari saya berjalan-jalan keluar negeri sambil minum kopi dan menyantapi makan pagi..Pilihan pesawat radio sangat penting supaya telinga kita tidak "penat" mendengarkan stasiun jarak jauh dengan ciri khas naik turun nya sinyal (QSB) dan noise (QRM/N)..Dengan radio SW yang lumayan dan antena sederhana dalam bentuk long wire sepanjang 10 meteran, kita sudah dapat "enjoy" Short Wave Listening atau disingkat SWLing..

Pilihan radio saya adalah sebuah radio jadul/vintage merek ternama buatan Amrik dari era tahun awal 1960an, yaitu Hallicrafters model S-120 (lihat foto)..Kenapa saya pilih radio tua ini walaupun teknologi radio moderen sudah jauh lebih baik dengan digital signal processing (DSP), phase locked loop (PLL), built in pre-amp, dll. ?..Jawaban nya sangat sederhana, yaitu Kualitas Audio..Radio moderen tidak akan pernah bisa mentandingi kualitas audio dari radio tabung..Menurut saya, audio dari radio moderen kadang seperti suara robot karena sudah diproses secara digital dan tidak seperti manusia "normal"..Radio moderen juga cukup ribet dan perlu dibaca pedoman nya tuk menggunakan fitur canggih radio tersebut..

Hallicrafters S-120 ini adalah suatu model "ekonomis" dan ditargetkan tuk "pemula"..Desain circuitnya adalah "Superheterodyne" dengan Intermmediate Frekuensinya (IF)  di 455 Khz..Freqkuensi kerjanya dari 540 Khz sampai 31 Mhz di mode AM (voice) dan morse/CW..S-120 memberikan Listener nya pilihan 4 band termaksud band Amatir; Band 1 adalah band AM/MW dari 540 Khz-1.6 Mhz, Band 2 dari 1.5 Mhz-4.4 Mhz, Band 3 dari 4.5 Mhz-11 Mhz dan Band 4 dari 11 Mhz-31 Mhz..Tuk menerima mode CW di band Amatir harus menggunakan stelan BFO (Beat Frequency Oscillator) sampai tone CWnya "enak" didengar sekitar 700-800 Hz..Radio ini menggunakan 4 tabung yang langka, yaitu tipe 12 BA6 tuk IF AMP, 12 BE6 tuk Converter, 12 AV6 tuk AGC dan First Audio Amp dan 50 C5 tuk Power Audio Amp (lihat foto)..Kualitas audio melalui speaker didalam metal casing dengan ukuran 5-inch (12.7 cm) sangat "Empuk dan Bulat"..Menurut saya, dengan speaker yang cukup "besar" radio ini sangat cocok tuk mendengar musik..Suara vokal dari pembawa acara berita juga cukup jelas dan enak "dicerna"..

Tuk antena di band AM sudah tersedia built in ferrite antenna dan tuk gelombang pendek harus menggunakan antena luar dalam bentuk long wire dengan grounding yang baik..Tersedia konektor tuk Ground dan Antena dibelakang radio (lihat foto)..Tuk menerima stasiun lemah di SW, tombol BFO nya bisa distel supaya sinyal RX maksimal..

Kelemahan radio ini hanya dari sisi Sensitivity..Di hi-band, yaitu di frekuensi 14 Mhz-31 Mhz, radio ini kurang peka, bahkan agak "Budek"..Namun, jarang sekali saya stel stasiun di hi-band..Tuk penerimaan CW juga kurang Selektif terutama di band yang ramai seperti di 40m CW band.. Kalau memang radio ini mau digunakan tuk menerima CW, dapat dibantu dengan filter tambahan seperti Timewave DSP 9+..Dengan menggunakan digital noise filter, maka melodi CW dapat terkopi seperti menggunakan radio moderen yang hi-end alias mahal, misalnya Icom IC-756 Pro III..

Kesimpulan saya tentang vintage radio ini cuma "Average" dan tuk mendengar radio broadcast yang dipancarkan oleh stasiun-stasiun BIG-GUN sudah lebih dari cukup..Saya tampilkan dua cuplikan video di blog ini; Yang pertama adalah cuplikan lagu Mandarin pop di 41m band (7.2-7.3 Mhz) yang saya rekam di malam hari..Lagu ini sangat popular di karoke, hihi..Tuk rekan-rekan yang tidak menggunakan hi-speed internet connection, mohon sabar karena ukuran file video cukup besar :) ..


Cuplikan video ke dua adalah program "Current Affairs" dari radio Ranesi, DW dan BBC yang saya rekam di pagi hari di frekuensi 6.0-6.5 Mhz..


Nah bagaimana dengan kesimpulan pembaca tentang radio ini? Saya berharap pembaca dapat memberikan komentar langsung di Blog ini atau ke email saya..In the mean time, have fun SWLing and enjoy your summer holidays with your family n friends..Hidup Tim Oranye Belanda di FIFA World Cup !!

Salam, JOY/YC0NSI..

Rabu, 23 Juni 2010

Sama serunya nonton Bola World Cup di AFSEL dan AMATIR RADIO

Banyak rekan amatir sering melakukan DX atau komunikasi jarak jauh dengan mode Phone/SSB, morse/CW bahkan di Amrik dan Eropa di mode AM dan FM..Kegiatan DX adalah suatu tantangan yang membuat hobi ini sangat menarik dan kadang "sport jantung", seperti lagi balapan mobil atau menonton tim favorit bola di tandingan FIFA World Cup :)..Tujuan utama kegiatan DX adalah tuk mendapatkan AWARD/PIAGAM dari International Amateur Radio Union (IARU) dan organisasi radio international seperti American Radio Relay League (ARRL), Japan Amateur Radio League (JARL), ORARI dan organisasi swasta lain nya seperti majalah CQ dll.. Yang lebih menantang lagi adalah melakukan DX dengan power kecil sampai 10 watt tuk phone mode dan maksimum 5 watt tuk mode CW/Morse dan data/RTTY/PSK..Saya sering melakukan DX dengan menggunakan power QRP/5 watt dan perangkat QRP jadul tahun 1970an merek Heathkit HW-8 CW only..Backup radionya adalah Yaesu FT-817 QRP (lihat foto)..

Antenanya homebrew dalam bentuk "L" Inverted long wire sepanjang 40 meteran dengan ketinggian 23 meter ke tower antena dari taman dibelakang rumah saya (lihat foto)..Bagian horizontal nya sepanjang 19 meter dan di arahkan ke Utara..Di base antena saya memasang ground radial sebanyak 30 radial/kumis dengan panjang per kumis 10 meter..Saya juga menggunakan homebrew RF choke dari gulungan kabel coax RG58 sepanjang 5 meteran ke pipa PVC dengan diameter 1.5 inch..Fungsi RF choke tuk menghindar RF Feedback yang rawan di model antena macam ini..Antena "L" inverted ini sebenarnya dirancang tuk di TOP BAND/160M dengan ukuran seperempat lambda atau 40 meteran, tapi cukup lumayan juga tuk digunakan di 80m n 40m SSB maupun CW dengan menggunakan antena tuner..


Back to QRP mode CW, pada awal tahun ini, saya "buka warung" di 40M band mode CW dan memulai ketuk berulang kali CQ CQ CQ DX de YC0NSI YC0NSI YC0NSI K..Malam itu saya menggunakan keyer MFJ/Bencher (seperti yang di foto)..Sesudah ketuk-ketuk selama 10 menit, akhirnya saya dapat kontak dengan beberapa stasiun dari negara2 tetangga seperti Malaysia/9M, Australia/VK, Singapura/9V, Phillipines/DU7 dan rekan2 dari, Tanggerang, Kalimantan dan Bali..Seneng banget rasanya dapat berkomunikasi dengan perangkat jadul cuma 4 W dan antena longwire homebrew sederhana..Cuma harus sabar karena tidak mudah terdengar oleh rekan2 amatir..

Sesudah lebih dari dua jam kemudian, "warung" saya tutup karena konsentrasi saya sudah mulai merosot..rupanya capek juga main di Mode CW QRP karena harus benar2 fokus..Sebelum closing down stasiun saya, saya sempet scanning frekuensi dengan berputar-putar VFO HW-8...Memang malam itu tidak terlalu ramai dan seperti biasa terdengar juga stasiun BIG GUN dari Amrik, Eropa, Russia, China dan negara2 eks Uni-Soviet..

Saya juga kagum dengan sensitivitas perangkat HW-8 dan mencoba listening sinyal yang lemah..Salah satu sinyal lemah yang saya perhatikan adalah sebuah stasiun yang sedang buka "warung" dan memanggil CQ CQ di 7.020 Mhz mode CW..Signal strengthnya cuma S-3 kadang nol besar dan tidak banyak stasiun yang merespons..Karena QSB, saya tidak bisa menangkap call sign nya dengan sempurna dan cuma dapat suffixnya, yaitu "AA"..Karena penasaran, saya lanjut melakukan listening dengan cermat sambil menunggu upswing sinyalnya..Karena saking penasaran, saya dipanggil XYL berkali-kali tuk makan malam tapi saya belaga ga denger :)..

Beberapa menit kemudian, sinyalnya mengalami upswing sampai S-5 dan saya mendapat call signya dengan lengkap, yaitu ET3AA..Saya buru-buru cek di QRZ.COM dan ternyata ET3AA adalah sebuah stasiun dari Ethiopia, Afrika !! Wah kebetulan banget karena saya lagi perlu QSL card dari Afrika tuk mendapatkan Worked All Continent Award (WAC) dari IARU..Saya sudah dapat confirmed contact (QSL card) dengan stasiun2 dari 5 kontinen lain nya, yaitu, Amerika Utara, Amerika Selatan, Asia, Oceania, Eropa dan sekarang mudah-mudahan dengan kontinen Afrika..Wah, seneng banget kalau bisa dapat kontak dengan stasiun langka seperti ET3AA..Dengan jantung mulai mendebar-debar seperti lagi nonton Bola, saya menjawab CQnya dengan mengetuk ET3AA de YC0NSI YC0NSI K..Terus saya cermati apa respons saya terhadap CQnya dijawab??..Rupanya, stasiun tersebut melanjut memanggil CQ dan artinya mereka tidak mendengar saya..Saya lanjut merespons dan tidak terjawab-jawab juga..10 menit kemudian, respons saya masih belum terdengar dan XYL dah mulai duduk dipinggir saya karena dia juga ikut penasaran kenapa saya tidak menjawab panggilan nya tuk bersantap malam bersamanya..Jangan2 dia kira saya lagi selingkuh/mojok di radio :)

Saat itu, saya tergoda tuk menggunakan perangkat ICOM saya dengan power 100 W dan XYL juga sudah mulai mendorong saya tuk cepet2 melakukan kontak dengan stasiun langka tersebut sebelum mereka closing down stasiun dan kesempatan malam itu terlewat..Tapi saya belum menyerah dan saya katakan kepada XYL bahwa akan saya coba lagi selama 10 menit..Saya coba terus menjawab CQnya dengan menambah kecepatan dari 12 WPM menjadi 16 WPM dengan asumsi bahwa stasiun tsbt juga sedang mengalami QSB, maka mungkin mereka tidak bisa mendengar saya dengan sempurna, apalagi kalau dengan cuma 12 WPM..Saya terus menjawab tapi saya cuma ketuk berulang kali YC0NSI YC0NSI YC0NSI K dengan 16 WPM..Akhirnya, saya mendengar jawaban YC0N??..Wah senang banget!! Dan saya terus ketuk NSI NSI NSI NSI NSI K dan langsung dijawab, "YC0NSI de ET3AA FB (fine business) ur rst 557 K"..Saya berteriak "SIP SIP" !! dan melakukan tepukan Hi-5 bersama XYL yang sempet bingung kenapa saya mendadak "girang" seperti anak kecil yang baru mendapatkan mainan baru? :) ..Saat itu sudah pukul 21:30an WIB dan sesudah dapat konfirmasi, saya closing down station..Malam itu, 20 Januari 2010, tercatat 15 successful QSO atau worked station dimode CW selama dua setengah jam dan yang terakhir dengan ET3AA, Ethiopian St. May Radio Amateur Society, Adis Abbaba, Ethiopia, Afrika..

Keesokan hari, saya kirim QSL card saya ke ET3AA dan 4.5 bulan kemudian saya mendapatkan jawaban nya dalam bentuk QSL card dari ET3AA (lihat foto)..ET3AA adalah sebuah stasiun yang di sponsori oleh warga negara asing dan sepertinya Misionary dari Eropa bernama O.M SID MAY..Tujuan utama nya adalah tuk memberikan kesempatan dan latihan kepada warga Ethiopia yang tidak mampu tuk melakukan kegiatan Radio Amatir..

Langkah berikutnya adalah dengan kartu QSL dari ET3AA, sudah lengkap persyaratan tuk mengajukan WAC (6 kontinen) dari IARU..Mudah-mudahan dalam waktu tidak lama lagi, sudah bisa dapat sertifikatnya tuk dipajang di radio shack saya dan dipragakan di blogspot ini :)..

Siapa bilang kegiatan AMATIR tidak ada masa2 serunya? Belum lagi saat kita ikuti kontes lokal maupun international..serunya seperti sedang nonton Bola FIFA World Cup sampai kadang ngantuk dan lupa makan nya juga sama..:)

Salam, JOY/YC0NSI..